Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Tetap Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 18/07/2016, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) tidak mengubah prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni 5,2 persen pada tahun 2016.

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 diprediksi 5,5 persen. "ADB tetap mempertahankan prakiraan pertumbuhan untuk Indonesia sebesar 5,2 persen di 2016 dan 5,5 persen di 2017," kata Shang-Jin Wei, Kepala Ekonom ADB dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (18/7/2016).

Meskipun demikian, ujar Wei, ada beberapa risiko yang masih harus dihadapi Indonesia.

Lebih kecilnya pendapatan dari proyeksi semula dapat menghambat rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur, sedangkan pertumbuhan kredit yang terus melemah dapat memperlambat pulihnya investasi swasta domestik.

"Risiko eksternal yang utama adalah pertumbuhan global yang lebih lemah dari prakiraan awal, dan meningginya gejolak pasar finansial dunia," terang Wei.

Adapun untuk Asia Tenggara, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 dan 2017 tidak berubah sebesar 4,5 persen dan 4,8 persen.

Ini ditandai kinerja solid di sebagian besar perekonomian pada paruh pertama 2016, yang didorong oleh pengeluaran rumah tangga.

Menurut Wei, pengecualiannya adalah Vietnam yang menghadapi tekanan perekonomian.

Penyebabnya adalah memburuknya kekeringan sehingga terjadi kontraksi di sektor pertanian.

Untuk kawasan Asia, ADB kini memprediksi perekonomian negara-negara berkembang Asia hanya akan tumbuh 5,6 persen pada 2016, turun dari proyeksi 5,7 persen sebelumnya.

Untuk 2017, perkiraan pertumbuhannya masih sama pada 5,7 persen. “Meskipun Brexit berpengaruh terhadap mata uang dan pasar modal negara berkembang di Asia, dampaknya terhadap ekonomi riil dalam jangka pendek diperkirakan kecil saja,” jelas Wei.

“Namun, mengingat lemahnya prospek pertumbuhan ekonomi di negara-negara industri utama, para pembuat kebijakan harus tetap waspada dan tanggap terhadap potensi guncangan eksternal, demi memastikan pertumbuhan di kawasan ini tetap kuat.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com