Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan : Makan Jeroan Sudah Menjadi Budaya

Kompas.com - 19/07/2016, 19:09 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah untuk mengimpor jeroan dari berbagai negara menjadi polemik.

Bahkan tahun lalu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa jeroan adalah makanan hewan. Hal inilah yang menjadi pertanyaan kenapa tahun ini impor jeroan tersebut dilakukan.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ketut Diarmita mengatakan bahwa jeroan bukanlah makanan yang asing untuk masyarakat Indonesia, bahkan negara-negara maju Eropa sekalipun.

"Secara kultur, untuk masyarakat Indonesia, makan jeroan sebenarnya sudah jadi budaya. Artinya itu sebenarnya dari dulu tidak jadi masalah. Bahkan untuk masyarakat tertentu, jeroan merupakan makanan kelas tinggi," ujarnya di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2016).

"Dan yang makan jeroan sebenarnya bukan hanya kita di Indonesia. Di Eropa, seperti Italia, Spanyol, Skotlandia, Turki, Korea, Jepang masih makan jeroan," ungkapnya.

Ketut memaparkan, dengan melihat fakta di lapangan kebutuhan daging terus meningkat dan juga keinginan Presiden Joko Widodo untuk memberikan protein dengan harga yang terjangkau pada masyarakat maka kebijakan impor menjadi pilihan saat ini.

"Sekarang kebutuhan daging kita khususnya di Jabodetabek sangat tinggi. Di lain pihak tugas kita di Kementan menjaga harga daging Rp 80.000 per kg. Dengan banyaknya permintaan, harga jadi fluktuatif. Akhirnya kita cari pilihan, kita beri choices ada daging segar, frozen, dan jeroan. Sebenarnya kalau impor sapi bakalan kita sekaligus impor jeroan. Karena selain kulit kan ada jeroan juga. Itu ada sekian ribu jeroan, dan kita makan, bukan dibuang," katanya.

Di samping itu, kebijakan impor jeroan yang dilakukan pemerintah hanya merupakan rencana jangka pendek dalam rangka menstabilkan harga daging sapi dan juga pemenuhan protein di masyarakat.

Menteri Pertanian pun menegaskan, jumlah jeroan sapi yang diimpor tidak lebih besar dari jumlah impor daging sapi beku jenis secondary cut.

Atas hal tersebut, saat ini regulasi dari Permentan No. 58 Tahun 2015 pun sedang direvisi agar importasi ini dapat segera dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com