Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peritel Mode Global Ini “Hidup Segan Mati Tak Mau”

Kompas.com - 10/08/2016, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com – Sungguh menyedihkan nasib peritel mode global Gap. Perusahaan ini tidak hanya harus berjuang menghadapi kerasnya persaingan di industri mode ritel, namun juga harus menangani penjualan yang kian merosot.

Pada Senin (8/8/2016) lalu di Amerika Serikat, Gap melaporkan penjualan secara keseluruhan di semua gerainya yang telah beroperasi setidaknya satu tahun turun 4 persen pada bulan Juli 2016.

Penjualan merek Old Navy dan Banana Republic yang juga dimiliki Gap masing-masing merosot 3 persen dan 9 persen. Gap juga menyatakan bahwa total penjualan pada kuartal II 2016 juga mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laporan ini membuat saham Gap turun 6 persen pada perdagangan di bursa, Selasa (9/9/2016).

Direktur Keuangan Gap Sabrina Simmons mencoba menjernihkan keadaan. Ia menyatakan, Gap terus melihat adanya tanda-tanda perbaikan pada merek-merek besar yang dimiliki Gap, namun kinerjanya tetap saja bervariasi. Gap kini masih berjuang menarik perhatian konsumen yang gemar berbelanja di gerai-gerai fast fashion seperti Zara, Forever 21, dan H&M.

Namun, perjuangan tersebut tidak saja dialami oleh Gap. Macy’s, Kohl’s, dan JCPenney adalah beberapa peritel mode yang harus jungkir balik mempertahankan bisnis sejalan dengan transisi preferensi konsumen.

Tidak hanya itu, peritel-peritel mode tersebut juga harus berjuang dalam persaingan dengan situs-situs belanja online. Meski kini tengah berjuang untuk tetap eksis dan memikat konsumen, Gap pernah mengalami masa kejayaan.

Para pecinta mode mengenal Gap karena mempopulerkan celana khaki dan atasan bermotif garis-garis horizontal dan produknya sesuai untuk kaum muda.

Kompas TV JFW Antar Industri Mode Indonesia ke Pasar Dunia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com