Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Beralih Tren ke "Renewable Energy", Mutlak!

Kompas.com - 10/08/2016, 16:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan, pentingnya peralihan sumber energi, dari energi fosil menjadi energi terbarukan, untuk menopang terpenuhinya pasokan listrik. Hal itu disebabkan, energi fosil yang semakin berkurang dari waktu ke waktu.

Kalla mengatakan, sejak tahun 1960-an, sudah tidak lagi ditemukan sumber-sumber minyak yang besar di Indonesia. Jika dulu Indonesia mampu memrpoduksi 1,5 juta barrel minyak perhari, kini tinggal produksi yang dapat dihasilkan tinggal separuhnya saja.

Begitu pula dalam hal produksi batu bara. Ia menyebut, Indonesia merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia. Namun yang menjadi persoalan adalah batu bara merupakan salah satu energi kotor yang mampu menyebabkan polusi.

“Banyak negara sudah menutup (penggunaan batu bara sebagai sumber energi). Artinya adalah beralihnya trend ke renewable energy adalah kemutlakkan, demi kehidupan yang sehat dan juga akibat harga jangan lupa,” kata Kalla saat membuka kegiatan The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibitionn 2016 di Jakarta Convention Center, Rabu (10/8/2016).

Indonesia, kata Kalla, sebetulnya memiliki sumber energi terbarukan yang cukup besar. Salah satunya adalah geothermal atau panas bumi.

Potensi energy yang dimiliki mencapai 30 ribu megawatt atau sekitar 30 gigawatt. Namun, yang berhasil digunakan baru sebatas 1,5 gigawatt.

“Kalau rencana 10 tahun yang akan datang akan mencapai tujuh ribu megawatt, berarti kita masih mempunyai potensi 70 persen lagi yang siap untuk dikelola pada masa-masa yang akan datang,” ujarnya.

Akan tetapi, membangun pembangkit listrik yang menggunakan teknologi geothermal pun bukan perkara mudah.

Selain dibutuhkan biaya yang besar dan tingkat kesulitan yang tinggi, diperlukan simbiosis mutualisme yang kuat untuk menjaga ketersediaan energi geothermal tersebut. Hal itu disebabkan, sumber utama energi geothermal adalah hutan.

Maka kelestarian hutan adalah hal utama yang harus dipenuhi untuk menjaga pasokan energi yang ada.

“Tanpa hutan, geothermal juga akan habis. Jadi ini saling menjaga,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika ingin mengalihkan sumber energi ke geothermal, maka diperlukan penguatan pelestarian sumber energi terbarukan lainnya seperti biogas, hydro, pengelolaan sampah, panas dan cahaya matahari, serta angin. Sebab, keseluruhan energi terbarukan itu saling melengkapi.

Kompas TV Siswa SMA Ubah Kotoran Hewan Jadi Baterai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com