Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Komisi VI DPR Sebut Banyak Potensi Penyimpangan di Anak Usaha BUMN

Kompas.com - 11/08/2016, 14:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Azam Azman Natawijana mengatakan, terdapat banyak potensi penyimpangan di anak-anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kerap menimbulkan kerugian bagi induk usaha BUMN itu sendiri.

"Anak usaha BUMN tidak disebut sebagai aset BUMN itu adalah pemikiran sesat, justru potensi penyimpangan banyak di anak-anak usaha," ujar Azam dalam seminar realisasi pembentukan holding di Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Menurut Azam, perlu pengawasan yang sangat ketat untuk mengawasi pola gerak anak-anak usaha BUMN agar tidak lagi menimbulkan kerugian ke induk usaha.

"Banyak anak-anak usaha yang justru malah menimbulkan kerugian bagi induk, maka dari itu perlu pengawasan," tandas Azam.

Belum lama ini, DPR berencana memperketat pergerakan anak perusahaan BUMN yang dianggap menjadi momok kerugian keuangan negara.

Berdasarkan laporan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) per April 2015 lalu, terindikasi ada 801 temuan transaksi yang digunakan untuk kepentingan tertentu oleh 45 anak perusahaan BUMN.

Penyimpangan tersebut disebabkan karena anak perusahaan BUMN sulit termonitor oleh payung hukum yang berlaku saat ini seperti Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN hanya mengikat induk perusahaan atau BUMN itu sendiri.

Dengan status anak perusahaan BUMN itu, Komisi VI DPR sulit campur tangan dalam mengawasi pengembangan bisnis anak perusahaan BUMN. Akibatnya, potensi kerugian negara kerap terjadi.

Terlebih, jika anak perusahaan BUMN tidak bisa mengoptimalkan penyertaan modal yang diberikan induk perusahaannya. "Ini sering menjadi sumber permasalahan," pungkas Azam.

Kompas TV BUMN Ditawari Utang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com