Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisaris Pertamina: Pengangkatan Wadirut Pertamina Baru Usulan

Kompas.com - 12/08/2016, 13:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero), Suahasil Nazara, mengonfirmasi, rencana pengangkatan wakil direktur utama (wadirut) Pertamina baru sekadar usulan.

“Oh itu (soal wadirut), ada usulan. Ya nanti (dibahas) di kantor Kementerian BUMN,” ucap Suahasil singkat kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Ketika ditanyakan apakah langkah itu untuk menyiapkan holding energi bersama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Kepala Badan Kebijakan Fiskal itu belum mau memberikan bocoran.

“Nanti saja itu. Orang itu baru usulan kok,” kata Suahasil.

Saat ini, dewan direksi perusahaan energi nasional itu terdiri atas tujuh personel. Mereka adalah Dwi Soetjipto (Direktur Utama), Syamsu Alam (Direktur Hulu), Yenni Andayani (Direktur Gas, Energi Baru, dan Terbarukan), Rachmad Hardadi (Direktur Pengolahan), Ahmad Bambang (Direktur Pemasaran), Arief Budiman (Direktur Keuangan), serta Dwi Wahyu Daryoto (Direktur SDM dan Umum).

Sementara itu, dewan komisaris Pertamina terdiri atas Tanri Abeng (Komisaris Utama), Edwin Hidayat Abdullah (Komisaris), Sahala Lumban Gaol (Komisaris), Suahasil Nazara (Komisaris), dan Widhyawan Prawiraatmadja (Komisaris).

Isu penambahan direksi di tubuh Pertamina mulai merebak sejak adanya bocoran surat usulan perubahan struktur dan penambahan anggota direksi Pertamina, yang ditujukan kepada Menteri BUMN selaku pemegang saham Pertamina.

Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno enggan menanggapi rencana pengangkatan wadirut Pertamina di depan publik. “Anda itu dengar dari siapa sih? Rilisnya siapa? Pokoknya bukan rilis saya,” kata Rini kepada wartawan usai rapat koordinasi soal holding energi, Kamis (11/8/2016).

Rini juga mengaku belum membaca surat usulan yang dilayangkan pihak Pertamina. “Saya enggak tahu (suratnya), belum baca. Terus terang belum baca. Saya enggak tahu ini apa. Saya baca dulu. Kok Anda sudah dapat, saya belum dapat,” katanya berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com