Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Global Food Security Nilai Ketahanan Pangan Indonesia Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 17/08/2016, 07:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini Indonesia telah menunjukkan peringkat ketahanan pangan yang cukup baik dengan berada di posisi ke-71 dari 113 negara yang diobservasi pada 2016 berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI) yang dirilis The Economist Intelligence Unit.

Global Food Security yang berkantor di Hongkong, London, dan Amerika memberi penilaian perubahan ketahanan pangan Indonesia di posisi tertinggi dunia pada semester II 2016, yakni 2,7 poin. Di urutan kedua yakni Myanmar. 

"Lembaga ini independen dan diakui FAO. Tidak apa-apa, dalam negeri tidak mengakui, tetapi dunia mengakui," ungkap Mentan di kantornya di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Menurut dia, dengan berbagai kebijakan di sektor pertanian, kini Indonesia bisa memperbaiki peringkat secara signifikan dibandingkan posisi pada 2014 dan 2015 yang sempat merosot di peringkat 76 dari 113 negara.

Dari data tersebut, ketahanan pangan Indonesia secara umum dilihat naik dengan nilai 50,6, naik dari tahun sebelumnya yang menempati angka 47,9.

Peningkatan nilai ini disebabkan oleh tiga aspek utama, yaitu keterjangkauan, ketersediaan, serta kualitas dan keamanan.

Pada poin keterjangkauan, Indonesia pada tahun 2016 mendapat nilai 50,3 atau naik dari sebelumnya 46,8.

Aspek ketersediaan juga meningkat menjadi 54,1 dari sebelumnya hanya 51,2. Sementara itu, kualitas dan keamanan naik tipis ke 42 dari sebelumnya 41,9.

Menurut Mentan, hal ini tidak terlepas dari upaya Kementerian Pertanian membenahi beberapa aspek, di antaranya kebijakan, infrastruktur, on-farm dan pasca panen, hingga pasar.

"Kami berterima kasih atas nama pemerintah, kerja keras kita, impor jagung sudah turun 50 persen, kami lanjutkan. Kami target tahun depan tidak ada impor lagi, itu mimpi kami. Kemudian bawang tidak ada impor, minggu lalu mulai ekspor. Kemudian beras juga demikian, satu per satu kami selesaikan," pungkas Mentan.

Kompas TV Mentan Sebut Alasan Harga Daging Sulit Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com