JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul berpendapat, pemerintah tidak perlu malu apabila memutuskan untuk mengangkat kembali Arcandra Tahar sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Ah enggak malu. Pemerintah enggak malu. Kenapa mesti malu?," kata Ruhut di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
"Bayangkan boss, orang yang punya prestasi. Dia bisa mengurangi operasional sampai sekian triliun. Kok kita malu?" imbuh si "Raja Minyak dari Medan" itu.
Apalagi lanjutnya, Presiden Joko Widodo kini tengah sangat ketat mengencangkan "ikat pinggang".
Malah, Ruhut berandai-andai, kalau dia menjadi Presiden, sudah pasti pilihan jatuh pada Arcandra Tahar untuk diangkat sebagai Menteri ESDM.
Terkait dengan kasus dwi-kewarganegaraan yang membelit Arcandra, Ruhut memahami bahwa memang hal tersebut kerap terjadi pada orang-orang hebat Indonesia yang berkiprah di taraf global.
"Ya jujur saja, orang seperti Arcandra, Pak Habibie dan tokoh-tokoh lain, dan juga tokoh-tokoh negara lain kalau berada di negara adikuasa, mereka orang-orang jenius itu disodorkan warga kehormatan dan paspor kewarganegaraan," jelas Ruhut.
Namun begitu, dia pribadi sangat mendukung apabila Arcandra bisa kembali menjadi Menteri ESDM. "Apapun, Arcandra itu aset kita (Indonesia)," ujar Ruhut. (Baca: Ruhut: Kalau Aku Presiden, Aku Angkat Lagi Arcandra..)