Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Makanan Minuman Harapkan Penurunan Harga Gas Industri

Kompas.com - 15/09/2016, 06:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S Lukman mengharapkan kebijakan harga gas industri yang bersaing. Yakni, harganya di 6 dollar AS per Million Metric British Thermal Unit (MMbtu).

Adhi menekankan, dengan harga sekitar 6 dollar AS per MMbtu, merupakan harga netto atau sudah termasuk biaya distribusi gas. Angka tersebut, merupakan harga gas industri yang diinginkan para pengusaha, serta sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Karena kita (Indonesia) ekspor gas murah 3 dollar AS. Presiden mintanya 6 dollar AS. Kami juga minta 6 dollar AS tapi sudah total bersih. Kalau sekarang beli gas antara 9 dollar AS sampai 10 dollar AS termasuk biaya distribusinya," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Adhi menjelaskan, saat ini proses penurunan harga gas sedang dibahas oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sedangkan di industri makanan dan minuman sedang dilakukan pembahasan seberapa besar penurunan harga pokok pada produk makanan dan minuman (mamin) jika harga gas ini berhasil diturunkan.

"Ini sedang dalam proses dan mudah-mudahan bisa mendukung permintaan Perindustrian ke ESDM," tuturnya.

Saat ini, harga gas industri di Indonesia menyentuh angka 8 dollar AS-10 dollar AS per MMbtu, masih lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN.

Harga gas industri di Singapura sekitar 4 dollar AS-5 dollar AS per MMbtu, di Malaysia 4,47 dollar AS per MMbtu, di Filipina 5,43 dollar AS per MMbtu, dan di Vietnam sekitar 7,5 dollar AS per MMbtu. (Baca: Agar Dapat Bersaing, Pupuk Indonesia Minta Harga Gas Industri Diturunkan)

Kompas TV Gunung Egon Terus Keluarkan Gas Beracun

GA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com