SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia kembali melorot sejalan dengan bertambahnya jumlah rig di AS. Dengan demikian, harga minyak dunia kembali berada di bawah 50 dollar AS per barrel.
Pada Senin (10/10/2016), indeks acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November 2016 turun 66 sen menjadi 49,15 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.
Harga ini turun 63 sen dibandingkan saat penutupan perdagangan Jumat (7/10/2016) yang berada pada posisi 49,81 dollar AS per barrel.
Adapun indeks acuan harga minyak Eropa North Sea Brent untuk pengiriman bulan Desember 2016 turun 63 sen atau 1,2 persen menjadi 49,15 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe Exchange di Londonl Inggris.
Baker Hughes melaporkan, jumlah rig minyak aktif di AS naik ke level tertinggi sejak Februari 2016 menjadi 428 unit rig.
Selain itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan ia tidak berencana meneken kesepakatan dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam pertemuan World Energy Congress pekan ini di Istanbul, Turki menyusul kesepakatan pada bulan lalu di Aljazair untuk menahan produksi.
"Kondisi berbalik di AS mengancam reli harga yang terjadi saat ini. Pergerakan berkelanjutan apapun di atas 50 dollar AS per barrel hanya akan menggelincirkan rig-rig itu," kata Michael McCarthy, chief market strategist di CMC Markets seperti dikutip dari The Straits Times.
Harga minyak sudah naik sekira 10 persen sejak OPEC mencapai kesepakatan pada 28 September 2016 silam untuk memangkas produksi pertama kalinya dalam delapan tahun.
Anggota-anggota OPEC akan kembali bertemu pada pekan ini untuk membicarakan implementasi kesepakatan sebelumnya dan akan memutuskan kuota pada pertemuan resmi OPEC di Vienna, Austria pada 30 November 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.