Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Menko Perekonomian, Ini Tantangan dan Persoalan Utama Ekonomi Syariah

Kompas.com - 28/10/2016, 10:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, ekonomi syariah masih menghadapi berbagai tantangan dan persoalan. Kedua hal tersebut, kata dia, tidak mudah diselesaikan dan membutuhkan waktu.

Darmin menyampaikan hal ini dalam sambutannya pada acara Indonesia Syari'a Economic Festival di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016) malam.

"Ada persoalan SDM (sumber daya manusia). Memang dia pendatang belakangan dibandingkan dengan yang konvensional, sehingga dia harus bisa menunjukkan bahwa dia punya identitas sendiri, kelebihan," kata Darmin.

Darmin menuturkan, fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim merupakan satu potensi yang dapat mengembangkan ekonomi syariah.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat terbiasa dengan produk keuangan konvensional.

Dengan demikian, Darmin menyoroti pentingnya memperkenalkan produk keuangan syariah. Selain itu, lembaga keuangan syariah juga harus menunjukkan kelebihannya dan kelebihan produk keuangan syariah, sehingga masyarakat pindah dari konvensional ke syariah.

Darmin pun menuturkan pentingnya menyederhanakan istilah-istilah keuangan syariah yang selama ini menggunakan bahasa Arab.

Menurut Darmin, keuangan syariah seharusnya tidak lagi menggunakan beragam istilah yang asing bagi masyatakat. Darmin mengungkapkan, ada baiknya istilah-istilah keuangan syariah tidak menggunakan bahasa Arab.

Dengan demikian, layanan dan produk keuangan syariah bisa lebih dikenal dan berkembang meluas ke seluruh masyarakat.

"Bikin yang sederhana, orang sekali dengar saja mengerti. Produk keuangan syariah itu memang perlu diubah menjadi nama yang dikenal baik oleh masyarakat," ungkap Darmin.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com