Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Susun Peta Jalan Ekosistem "E-commerce" dan Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 31/10/2016, 20:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen memperkuat ekosistem e-commerce dan ekonomi kreatif.

Caranya, dengan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap E-commerce) hingga 2019.

Roadmap e-commerce ini diharapkan dapat menempatkan Indonesia menjadi negara yang terbesar di bidang ekonomi digital dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar dunia.

"Roadmap e-commerce disusun untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-commerce Iokal agar Indonesia dapat menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020," tegas Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Mendag menjelaskan, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, draf ini disusun dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan.

Antara lain Kemendag, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Selain itu, juga melibatkan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Pos Indonesia, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia (APERINDO), serta pelaku e-commerce lain.

Mendag memaparkan, roadmap e-commerce mencakup tujuh topik penting, yaitu pendanaan (funding), perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, edukasi dan sumber daya manusia, serta keamanan siber (cyber security).

"Pada rancangan roadmap tersebut, Kemendag memiliki tugas utama menyusun aturan untuk memastikan pertumbuhan transaksi e-commerce dengan ekosistem e-commerce yang dapat dipercaya," jelas Enggar.

Ekonomi digital

Mendag meyakini Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekonomi digital dunia.

Sekadar informasi, total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai 16,6 triliun dollar AS. Angka ini berasal dari business to business sebesar 15 triliun dollar AS dan business to customer sebesar 1,6 triliun dollar AS.

Menurut data Moody's Analitics & Visa, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp 150 triliun.

Sedangkan pada 2016 diperkirakan akan mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 250 triliun.

"Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi 130 miliar dollar AS di 2020," lanjut Enggar. 

Kompas TV Transaksi E-Commerce Indonesia Masih Rendah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com