Penjualan Sereal Legendaris Kellogg's Kian Merosot, Ada Apa?

LONDON, KOMPAS.com - Perusahaan sereal legendaris Kellogg's mengalami penurunan penjualan selama tujuh kuartal berturut-turut pada kuartal III 2016.

Produsen hidangan sarapan pagi corn flakes tersebut menyalahkan lemahnya permintaan produknya di AS dan pasar Inggris yang menantang sebagai biang keladi anjloknya penjualan.

Kellogg's juga menyatakan, transformasi portofolio yang dicanangkan perseroan ternyata memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi.

Namun, untungnya laba operasional Kellogg's tumbuh karena biaya yang ditekan dan laba per saham naik 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

Pendapatan bersih Kellogg's tumbuh menjadi 282 juta dollar AS pada kuartal III 2016, dibandingkan 205 juta dollar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, penjualan bersih turun 2,3 persen menjadi 3,25 miliar dollar AS.

"Kinerja kami di kuartal III 2016 melebihi ekspektasi kami, berkat kekuatan ekspansi marjin operasional yang baik dan tingkat pajak yang bagus," ungkap John Bryant, CEO Kellogg's seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/11/2016).

Dr Dimitrios Tsivrikos, psikolog konsumen dan bisnis dari University College London menyatakan, menurunnya penjualan Kellogg's barangkali disebabkan berubahhya kebiasan sarapan pagi masyarakat. Hidangan sarapan berupa sereal kini mulai dikesampingkan.

"Populasi yang lebih muda mengganti sereal dengan minuman smoothies, buah segar, dan yogurt. Generasi yang lebih tua menyantap sereal di siang hari sebagai kudapan dan membawa makanan yang diletakkan di meja kerja mereka," ungkap Tsivrikos.

Tsivrikos menyatakan pula, banyak orang yang hanya menghabiskan waktu antara lima hingga enam menit untuk sarapan pagi dan mencari solusi hidangan sarapan yang lebih cepat.

Mereka butuh hidangan sarapan yang dikemas dalam paket sehingga tidak perlu mencuci peranti makan setelah sarapan.