Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Pemerintah soal Kabar Mesir Ajukan Pinjaman 500 Juta Dollar AS kepada Indonesia

Kompas.com - 15/11/2016, 19:24 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Mesir dikabarkan sedang mendekati Indonesia untuk meminjam dana 500 juta dollar AS.

Laman Daily News Egypt, Minggu (13/11/2016), menuliskan bahwa informasi itu berasal dari seorang sumber di Kementerian Keuangan Mesir.

Terkait hal itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku belum mengetahui kabar rencana Pemerintah Mesir tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kemenkeu justru mempertanyakan kabar tersebut. "Nah dari mana sih (kabarnya)? Kayaknya enggak ada di meja saya (pengajuannya)," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Menurut Robert, pengajuan utang luar negeri biasanya memiliki skema-skema tertentu. Pinjaman luar negeri bisa berupa pinjaman bilateral atau multilateral yang berasal dari lembaga multilateral.

Beberapa kali Robert mengatakan bahwa Kemenkeu belum mengetahui kabar tersebut. Sebab, belum ada pengajuan apa pun kepada Kementerian Keuangan.

"Persisnya dengan pemerintah atau siapa? Kalau pemerintah, institusi lender-nya siapa? terus dari Indonesia siapa? Swasta atau pemerintah?" tanya Robert.

Sementara itu, mantan Dekan Ilmu Ekonomi dan Politik di Universitas Kairo, Mesir, Alia El-Mahdy, seperti dilansir Daily News Egypt, menilai kabar tersebut menunjukkan bahwa Mesir mulai mengalihkan harapan soal bantuan keuangan.

Selama ini, Mesir telah menerima pinjaman miliaran dollar AS dari negara-negara teluk, di antaranya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain, sejak 3 Juli 2013.

Menurut Alia, indikasi ini pun sekaligus bisa menunjukkan bahwa negara-negara Teluk tak lagi menyokong sisi finansial Mesir.

Pasalnya, hubungan Arab Saudi dan Mesir memanas belum lama ini. Seperti dilansir Voice of America (VOA), ketegangan Arab Saudi dan Mesir disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam perang di Suriah dan Yaman, serta dalam isu-isu ekonomi.

Bulan lalu, Arab Saudi bahkan menghentikan pengiriman pasokan minyak ke Mesir hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Padahal, pasokan minyak itu telah disepakati sebelumnya.

Penghentian pasokan minyak terjadi setelah Mesir memberi suara yang mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah, yang ditentang oleh Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com