Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik, Industri Penerbangan Asia Mulai Khawatir

Kompas.com - 06/12/2016, 19:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Sejumlah penerbangan papan atas di Asia yang biasa memanjakan penumpang dengan minuman beralkohol gratis serta sejumlah hiburan di atas pesawat mungkin harus segera menghentikan layanan tersebut.

Gara-garanya, adalah tercapainya tujuan pemangkasan produksi minyak oleh negara-negara yang tergabung dalam kartel negara produsen minyak OPEC pada 30 November lalu di Wina, Austria. Harga minyak tekah terkerek naik signifikan hingga 19 persen semenjak pengumuman pemangkasan tersebut.

Artinya, ongkos bahan bakar pesawat pun naik. Dengan demikian, opsi yang dimiliki maskapai penerbangan yakni memangkas rute yang tidak menguntungkan, memensiunkan pesawat yang boros bahan bakar, serta menaikkan harga jual tiket.

Pemangkasan produksi minyak dunia oleh negara anggota OPEC ini jadi berita buruk buat maskapai Singapore Airlines Ltd dan Cathay Pacific Airways Ltd yang berjuang mengatasi turunnya penumpang penerbangannya di sejumlah rute premium.

Maskapai penerbangan di Asia pada umumnya rentan terhadap kenaikan harga bahan bakar, sebab menggerus margin keuntungan mereka. Kenaikan harga bahan bakar akan mendorong kenaikan harga tiket. Padahal kompetitor mereka di Amerika Utara mencoba bertahan di pasar dengan menurunkan harga tiket.

Dok. Bloomberg Margin operasional maskapai penerbangan komersial sepanjang 2016


Untuk dapat bertahan, maskapai penerbangan di Asia kemungkinan terpaksa menerapkan strategi yang selama ini dilakukan oleh maskapai penerbangan bujet di Amerika Serikat (AS), yakni menerapkan sistem berbayar untuk makanan dan alkohol selama penerbangan.

Padahal di Singapore Airlines, makanan dan alkohol selalu gratis sejak 1970-an. "Akan lebih banyak maskapai penerbangan di Asia yang akan melakukan strategi serupa," kata Mathieu De Marchi, konsultan penerbangan di Landrum & Brown yang berbasis di Bangkok.

Sejumlah penerbangan bujet di Asia sudah menerapkan strategi ini. Misal AirAsia Bhd dan Jetstar yang dimiliki oleh Qantas Airways Ltd. Sementara pada 2009, CEO maskapai penerbangan bujet Eropa Ryanair bahkan menerapkan toilet berbayar dalam penerbangannya.

Penasehat penerbangan Flight Ascend Consultancy yang berbasis di Heathrow menyatakan, BBM sendiri merupakan salah satu pengeluaran terbesar maskapai penerbangan dan tahun ini. 

Kkenaikan harga BBM hingga 30 persen merupakan hal yang cukup untuk membuat khawatir semua pelaku industri penerbangan global yang sudah merasakan manisnya pertumbuhan dalam lima tahun terakhir.

Kompas TV Harga Avtur Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com