Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Tingkatkan Pengawasan Barang Ilegal Jelang Tahun Baru

Kompas.com - 23/12/2016, 14:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan tahun baru 2017 hanya tinggal menunggu beberapa hari lagi. Berbagai perayaan pun akan berlangsung di sejumlah titik di tempat-tempat wisata.

Tak menutup kemungkinan, dalam perayaan tersebut terdapat minuman-minuman keras ilegal yang dikonsumsi untuk merayakan malam pergantian tahun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar pihak-pihak aparat penegak hukum untuk meningkatkan pengawasannya terhadap peredaran minuman keras ilegal menjelang tahun baru.

"‎Jelang akhir tahun banyak perayaan. Ini meningkatkan permintaan yang menyebabkan tingginya barang ilegal, seperti miras, narkotika, psikotropika. Jadi kita tingkatkan pengawasan untuk menjaga Indonesia dari barang ilegal," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Mantan pejabat World Bank ini menyebutkan, tren peredaran barang-barang ilegal masih mengalami peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya angka pemusnahan barang ilegal di 2016.

Tercatat di 2016 telah dilakukan sebanyak 1.205 kali penindakan miras ilegal dan 2.248 kali penindakan rokok ilegal. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu yakni penindakan 967 kasus miras ilegal dan 1.232 kasus rokok ilegal.

Sri Mulyani menuturkan, narkotika, psikotropika, dan prekursor paling banyak berasal dari Amerika, Inggris, Belanda, Jerman, China, Taiwan, India, dan Myanmar.

Maka dari itu, dirinya meminta Direktorat Bea dan Cukai untuk bekerja lebih keras lagi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk meminimalisir barang-barang ilegal.

"Tantangan Bea Cukai semakin berat, tak hanya untuk menaikkan penerimaan negara, tapi juga menjaga keamanan bersama dengan BNN, Polri, TNI," pungkasnya.

(Baca: Sri Mulyani Musnahkan Miras, Rokok Ilegal, hingga "Sex Toys" )

Kompas TV BPOM Musnahkan 18 Ton Obat dan Kosmetik Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com