Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Petronas, Pertamina Butuh Rp 1.000 Triliun Lebih untuk Investasi

Kompas.com - 04/01/2017, 16:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Persero terus berupaya mengepakan sayap investasinya untuk mengejar ketertinggalan dari perusahaan migas asal Malaysia, Petronas.

Saat ini, kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, aset yang dimiliki Pertamina masih sepertiga dari aset Petronas. Dibutuhkan banyak investasi untuk membesarkan aset tersebut.

"Nah untuk meningkatkan investasi jangka panjang, maka untuk 10 tahun ke depan paling tidak (butuh) Rp 1.000 triliun," ujar Dwi saat menghadiri acara penandatangan kesepahaman antara Pertamina dan PBNU di Jakarta, Rabu (4/1/2016).

Menurut Dwi, investasi sebesar itu akan mempu menggenjot nilai aset Pertamina setidaknya akan mencapai dua kali lipat dari aset saat ini.

Namun, untuk mengejar ketertinggalan dari Petronas, Dwi mengatakan Pertamina membutuhkan terobosan-terobosan baru dari segi bisnis perusahaan.

"Harus ada bentuk terobosan lain untuk kita bisa kalahkan Petronas," kata Dwi.

Pertamina sendiri optimistis mampu mengalahkan Petronas dari sisi laba tahun ini. Optimisme itu tidak lepas dari hasil laba pada kuartal III 2016 dengan perolehan 2,38 miliar dollar AS.

Sementara Petronas, hanya mencatatkan laba1,6 miliar dolar AS.

"Kuartal tiga kan lebihi Petronas. Oktober naik jadi 3,01 miliar dollar AS," ujar Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang usai rapat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

"Akhir tahun insya Allah bisa (lebih baik dari Petronas)," lanjut Dwi.

Menurut Ahmad, banyak faktor yang menyebabkan laba Pertamina tumbuh pesat tahun ini. Salah satu faktor yang menopang laba tersebut yakni kehadiran Pertalite.

Sejak diluncurkan, BBM dengan kandungan RON 90 itu laku keras. Bahkan kata Bambang, para pengguna Premium banyak beralih ke Pertalite.

Selain itu, penjualan BBM jenis lainnya seperti Petamax dan Pertamax Turbo juga melejit. Sayangnya ia tidak menyebutkan secara rinci kenaikan penjualan tersebut.

Meski begitu, ia memastikan laba Pertamina 3,01 miliar dollar AS sudah memenuhi target. Bahkan dua kali lipat dari target yang dipatok yakni 1,5 miliar dollar AS.

Kompas TV Keuntungan PT Pertamina Naik Tiga Kali Lipat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com