Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terbatas, Ruang Pelonggaran Kebijakan Moneter BI Masih Terbuka

Kompas.com - 20/01/2017, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kemarin, Kamis (19/1/2017) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate pada posisi 4,75 persen.

Bank sentral pun kian waspada dengan risiko kenaikan inflasi tahun 2017 yang bisa menembus 4 persen secara tahunan (yoy).

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menilai, bank sentral memang tidak memperlihatkan sinyal ruang pelonggaran kebijakan moneter. Akan tetapi, ia memprediksi kesempatan untuk pelonggaran tersebut masih bisa datang pada kuartal I 2017.

Rangga menyebut, konsekuensi kebijakan fiskal kontraktif di tahun 2016 masih akan terasa dampaknya di 2017, terutama dari sisi inflasi. Kenaikan harga barang-barang yang diatur pemerintah (administered prices) berpeluang mendorong inflasi yang lebih tinggi di 2017.

Tren kenaikan inflasi akan mulai meningkat pada April 2017, akibat efek tahun dasar rendah di mana saat yang sama tahun lalu pemerintah memangkas harga BBM Premium 8,5 persen. BI pun melihat inflasi bisa melebihi 4 persen (yoy), titik tengah target BI.

"Premium BI 7-day Repo Rate terhadap inflasi saat ini masih tinggi tetapi bisa terpangkas drastis mulai April 2017. Itu menunjukkan bahwa ruang pelonggaran moneter akan tersedia di kuartal I 2017," kata Rangga dalam laporan risetnya, Jumat (20/1/2017).

Diprediksi tahun 2017 akan menjadi titik akhir siklus pelonggaran moneterm walaupun tidak berarti awal siklus pengetatan.

Selain inflasi yang akan meningkat, level PDB (produk domestik bruto) yang mulai beranjak mendekati potensinya serta likuiditas global yang perlahan mengetat menjadi alasan utama akan berakhirnya siklus pelonggaran moneter.

Rangga pun memprediksi bahwa bank sentral pada akhirnya tetap mempertahankan suku bunga acuannya pada level 4,75 persen di akhir tahun 2017.

(Baca: BI: Ruang Pelonggaran Kebijakan Moneter Semakin Tipis)

Kompas TV Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com