Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anggota DPR Lolos Seleksi DK OJK, Sri Mulyani Sadari Potensi Konflik Kepentingan

Kompas.com - 08/02/2017, 22:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari 107 nama yang lolos seleksi tahap pertama calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), dua di antaranya adalah anggota DPR yakni Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng dan Anggota Komisi XI Andreas Eddy Susety.

Komisi XI DPR sendiri bukan tidak ada kaitannya dengan OJK. Komisi tersebut merupakan mitra kerja OJK.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyadari adanya potensi konflik kepentingan terkait hal itu. Namun ia yakin kedua anggota DPR yang lolos seleksi itu sudah memiliki pertimbangan.

"Kriteria untuk OJK sebagai regulator kan orang yang (harus) bisa paham mengenai conflict of interest," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu di Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, calon Anggota DK OJK harus menyadari betul potensi konflik kepentingan. Sebab sebagai regulator sektor jasa keuangan, OJK harus mampu menjaga integritasnya.

Pansel sendiri kata Ani, sesuai Undang-Undang OJK, tidak memiliki kewenangan untuk melarang politikus ikut seleksi calon Anggota Dewan Komisioner OJK. Meski begitu, ia memastikan esensi dari integritas dan konflik kepentingan adalah bobot yang paling penting di dalam proses seleksi ini.

"Jadi ini (potensi konflik kepentingan) tentunya menjadi hal penting untuk menjadi pertimbangan (Pansel)," kata perempuan kelahiran Lampung 54 tahun silam itu.

Pada tahap kedua, seleksi calon Dewan Komisioner OJK akan fokus kepada rekam jejak dan makalah. Masyakarat pun dilibatkan untuk memberikan informasi kepada Pensel terkait 107 nama yang lolos seleksi tahap pertama.

Hasil dari seleksi tahap kedua akan diumumkan pada tanggal 25 Februari 2017 melalui laman resmi seleksi-dkojk.kemenkeu.go.id juga melalui www.Kemenkeu .go.id dan www.bi.go.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com