24 Tahun Berkarier, Bos Standard & Poor's Mengundurkan Diri

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) John Chambers mengumumkan pengunduran dirinya. Chambers telah berkarier di S&P selama 24 tahun.

Dalam surat elektronik yang dikirim kepada teman-teman dan koleganya, Chambers menyatakan saat ini dirinya ingin lebih banyak menghabiskan waktu untuk menulis dan mengajar. Oleh sebab itu, mundur dari S&P dinilainya sebagai pilihan yang sesuai.

"Teman-teman saya tercinta, setelah 24 tahun bergabung dengan perusahaan ini, termasuk 11 tahun sebagai pimpinan (lembaga) pemeringkatan dan komite rating MLI, saya meninggalkan Standard & Poor's untuk mengajar dan menulis," tulis Chambers pada Senin (6/3/2017).

S&P merupakan salah satu lembaga pemeringkatan terkemuka di dunia. Lembaga pemeringkatan memberikan peringkat atau rating, termasuk sovereign rating bagi negara atau entitas berdaulat.

Mengutip laman resmi S&P, Rabu (8/2/2017), sovereign rating merefleksikan analisis terhadap efektivitas institusional dan tata kelola.

Selain itu, S&P di dalam rating itu juga menganalisis struktur dan prospek ekonomi, pembiayaan eksternal, serta fleksibilitas fiskal dan moneter.

Selain S&P, ada beberapa lembaga pemeringkat terkemuka yang memberikan peringkatnya kepada Indonesia. Sebut saja Moody's Investor Service, Fitch Ratings, dan Japan Credit Rating Agency.

Moody's dan Fitch Ratings sudah memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia sejak beberapa tahun lalu sebagai peringkat tertinggi.

Akan tetapi, S&P masih urung mengganjar investment grade bagi Indonesia, sehingga investor institusional besar kesulitan berinvestasi, khususnya di pasar utang di Indonesia.

Meskipun S&P telah menyatakan outlook positifnya terhadap perekonomian Indonesia, namun S&P masih memberikan outlook BB+/positive outlook.

Ini masih di bawah status investment grade dan memang di antara tiga lembaga pemeringkat utama dunia, S&P dinilai sebagai yang paling konservatif.