Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Tambangraya Incar Proyek Pembangkit Listrik Mulut Tambang dari PLN

Kompas.com - 29/03/2017, 17:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), perusahaan tambang batu bara, tengah mengikuti tender proyek pembangkit listrik berkapasitas 200 megawatt (MW) di pulau Kalimantan.

Direktur Keuangan ITMG Yulius Kurniawan Gozali mengatakan, perseroan mengharapkan hingga 2020 kontribusi dari pembangkit listrik terhadap penerimaan perseroan akan mencapai 30 persen.

(Baca: Indo Tambangraya Megah Bagikan Dividen Hampir 100 Persen Labanya)

"Proyek ini rencananya akan dikerjakan konsorsium, tidak mungkin kami sendiri," kata Yulius ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Yulius mengatakan, saat ini perseroan memiliki dana kas sebesar 328 juta dollar AS. Namun, tidak seluruhnya akan digelontorkan ke proyek pembangkit listrik.

"Ada working capital, mungkin kami hanya akan tempatkan 100-150 juta dollar AS, sekitar 50 persen. Nanti kalau misalnya enggak cukup, kami akan pinjam bank. Sekarang kan kami tidak ada pinjaman bank, debt free," imbuh Yulius.

Menurut Yulius, untuk mencapai target kontribusi 30 persen dari pembangkit listrik, ITMG akan mengikuti proyek-proyek yang ditawarkan oleh PT PLN (Persero).

"Bisa mine-mouth, bisa coal-fired, bisa gas-fired, kami juga lagi mengembangkan renewable energy seperti hidro dan solar," kata Yulius.

Mine-mouth merupakan proyek pembangkit listrik di mulut tambang. Coal-fired adalah pembangkit listrik tenaga uap dari batu bara. Sementara pembangkit listrik tenaga gas bisa berasal dari gas ataupun mesin gas. 

Sebagai informasi, pada tahun ini, ITMG mengalokasikan belanja modal sebesar 60,3 juta dollar AS, atau meningkat 174 persen dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 22 juta dollar AS.

Perseroan menargetkan volume produksi batu bara sebesar 25,5 juta ton dan volume penjualan sebesar 27 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com