Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Tak Ada "Tax Amnesty"...

Kompas.com - 06/04/2017, 18:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Euforia program Amnesti Pajak atau tax amnesty masih terasa meski sudah berakhir pada pekan lalu. Meski dinilai belum maksimal, program tersebut dinilai sebagai penolong keuangan negara.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menuturkan, ada potensi pelebaran defisit anggaran bila program tax amnesty tidak ada.

"Tadi ada simulasi, (tax amnesty) mampu menjaga defisit anggaran 3 persen. Bayangin kalau enggak ada tax amnesty, mungkin pemerintah akan melanggar undang-undang APBN," ujarnya di Kantor Indef, Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Seperti diketahui, batas defisit anggaran di dalam APBN 2016 lalu dipatok diangka 3 persen. Bila defisit melebihi batas itu, maka pemerintah dipastikan melanggar UU.

Meski begitu, Eko masih meyakini pemerintah akan menghindari batas defisit anggaran 3 persen. Caranya yakni melakukan pemotongan anggaran lebih besar dari yang dilakukan. Pemangkasan anggaran dalam APBNP 2016 mencapai Rp 137,6 triliun.

Angka tersebut naik Rp 4,6 triliun dari angka yang sempat disebutkan pertama yakni sebesar Rp 133 triliun.  Pemangkasan anggaran itu terdiri dari penghematan pemerintah pusat yakni belanja Kementerian dan lembaga sebesar Rp 64,7 triliun. Adapun sisanya merupakan penghematan dana transfer ke daerah Rp 70,1 triliun dan dana desa sebesar Rp 2,8 triliun.

"Dugaan saya akan memotong anggaran lebih besar. Persoalannya kalau memotong anggaran lebih besar, pertumbuhan ekonomi jadinya berapa. Masih kah 5,02 persen di 2016? Saya rasa tidak," kata Eko.

Negara sendiri mendapatkan banyak manfaat dari pelaksaan program amnesti pajak atau tax amnesty. Mulai dari pemasukan Rp 135 triliun hingga penambahan data base perpajakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com