Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembentukan Lembaga Pembiayaan untuk Industri Kecil Masih Dibahas

Kompas.com - 10/05/2017, 07:33 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan masih melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait pembentukan Lembaga Pembiayaan Industri.

Dengan hadirnya lembaga pembiayaan industri, diharapkan menjadi solusi pembiayaan bagi industri kecil dan menengah hingga besar untuk mendapatkan modal.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan, pembentukan lembaga kredit yang dikhususkan untuk pelaku industri membutuhkan payung hukum dalam bentuk Undang-Undang (UU) yang sesuai dengan amanat UU Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perindsutrian.

"Soal lembaga keuangan sekarang masih dalam proses pembuatan undang-undang cara pembuatan lembaga membutuhkan pembahasan undang-undang," ujar Airlangga saat konferensi pers di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa malam (9/5/2017).

Menperin mengatakan, pihaknya tengah berupaya mendorong lembaga pembiayaan industri bisa segera dibentuk dan beroperasi.

Kendati demikian, Airlangga berharap, pelaku industri bisa memanfaatkan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI).

"Kami menggunakan lembaga yang sudah ada dulu saja, seperti KUR, fasilitas pembiayaan ekspor-impor dari LPEI. Dan kami sudah berbicara dengan Menteri Keuangan untuk mendorong kegiatan yang berorientasi ekspor dan industri kecil dan menengah," ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah tengah mengakselerasi penyaluran KUR ritel kepada industri kecil menengah yang berorientasi ekspor, selain itu pihaknya juga masih menjalankan fasilitas pembiayaan potongan harga kepada industri kecil menengah untuk revitalisasi mesin produksi.

“Revitalisasi permesinan, program restruktutrisasi potongan harga tetap kami berlakukan, yaitu 25 persen untuk mesin impor, dan 35 persen untuk dalam negeri," papar Airlangga.

Skema KUR

 

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih menjelaskan, guna memberikan solusi terhadap pembiayaan sektor industri, Kemenperin telah berkoordinasi dengan bank daerah maupun bank BUMN untuk memberikan kemudahan pembiayaan sektor industri.

"Nanti kami bicara secara teknis bagaimana KUR untuk ritel bisa digunakan untuk industri menengah. Terkait dengan bunga, agunan dan LC (letter of credit) nanti teman-teman Himpunan Bank Negara (Himbara) akan melakukan kajian karena mereka sudah mau membuat kebijakan yang tidak apply," kata Gati.

Sementara itu, pada tahun 2017 pemerintah menarget penyaluran KUR bisa mencapai Rp 110 triliun. Sedangkan realisasi KUR hingga akhir April 2017 mencapai Rp 26,13 triliun.

(Baca: Menko Darmin: Pemerintah Akan Stop Penyaluran KUR, Jika...)

Kompas TV Benarkah kebijakan KUE era SBY benar telah menzalimi masyarakat kecil?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com