JAKARTA, KOMPAS.com - Mandiri Capital Indonesia (MCI) anak usaha Bank Mandiri bidang bisnis modal ventura menyalurkan pendanan ke usaha rintisan atau startup tanda tangan elektronik (digital signature) PrivyID.
Dana yang diberikan MCI kepada PrivyID senilai 500.000 dollar AS atau Rp 6,5 miliar (kurs Rp 13.000).
Chief Financial Officer MCI, Hira Laksamana mengatakan, startup tanda tangan elektronik memiliki peluang pasar yang besar. Sehingga, MCI berusaha mengembangkan startup tersebut dengan berinvestasi.
Dalam pendanaan ke PrivyID, MCI juga bekerja sama dengan Metra Digital Inovasi Ventures, Gunung Sewu, dan Mahanusa Capital.
Akan tetapi, MCI menjadi penyumbang dana yang dominan dalam pendanaan ke PivyID. Namun sayangnya, Hira tidak memberitahukan porsi pendanaan tersebut.
"Ke depan kan pasti semua paper less. Jadi ke depan semua serba digital. Kami melihat PrivyID potensinya sangat besar. Kami juga percaya Mandiri dengan PrivyID ke depan akan lebih besar sinerginya," ujar Hira saat ditemui di ruang pers Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin (19/6/2017).
Hira menuturkan, startup tanda tangan elektronik ini akan diaplikasikan ke manajemen Bank Mandiri. Salah satunya, terkait urusan legal akan menggunakan sistem tanda tangan digital dari PrivyID.
"Ke depan kami bisa gunakan startup ini ke pembukaan rekening nasabah. Saat ini masih proses finalisasi regulasi dari regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," jelas dia.
Sementara itu, CEO dan PrivyID, Marshall Pribadi menambahkan, dana yang didapat akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur. Salah satunya dengan membeli hardware PC modul dari Inggris.
"Kami akan gunakan untuk 80 persen untuk infrastruktur. Dengan ini PrivyID akan berkontribusi dalam mendorong inovasi di Bank Mandiri, hal ini agar memudahkan nasabah dalam bertransaksi di Bank Mandiri," pungkas dia.
(Baca: Mandiri Capital Bidik 8 ?Startup? Tahun Ini)