Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan APBN 2017 Butuh Perubahan

Kompas.com - 19/06/2017, 21:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan finalisasi APBN Perubahan (APBN-P) 2017.

Sri menjelaskan, bukan tanpa sebab bahwa APBN 2017 membutuhkan perubahan. Alasan pertama terkait penyelenggaraan pesta olahraga Asian Games.

Sri mengungkapkan, pos belanja perlu ditambah guna menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur dan persiapan lainnya untuk penyelenggaraan Asian Games.

"Kedua adalah program serrtifikasi tanah. Jumlah penerima sertifikat sangat cukup signifika. sehingga kami perlu menaikkan," kata Sri pada acara buka puasa bersama media di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (19/6/2017).

Adapun faktor lainnya adalah terkait persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan pemilihan presiden (Pilpres). Meski akan diselenggarakan pada tahun 2018 dan 2019, imbuh Sri, namun persiapan harus mulai dilakukan pada tahun 2017 ini.

Dengan demikian, Sri menyatakan ada beberapa pos belanja yang harus diakomodasi oleh pemerintah. Pos-pos belanja tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa adanya APBN-P.

"Kami lihat beberapa proyek infrastruktur yang diminta untuk didanai, terutama pengadaan tanah," ujar Sri.

Selain itu, ada juga beberapa asumsi makro yang mengalami perubahan dan mempengaruhi belanja dan penerimaan negara. Sri menyatakan, salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih tinggi dari target sebesar 5,1 persen (secara tahunan atau year on year/yoy).

Tak hanya itu, harga minyak dunia juga mengalami perubahan. "Kami akan finalkan dalam waktu seminggu ini, lalu kami akan sampaikan ke dewan (DPR) sebelum masa reses," jelas Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com