Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Pelabuhan Balikpapan, Menhub Terima Keluhan Buruh Bongkar Muat

Kompas.com - 14/07/2017, 10:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan tinjauan ke Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dalam tinjauannya tersebut, Menhub Budi Karya menyempatkan diri berdialog dan santap pagi bersama nelayan, tenaga kerja bongkar muat (TKBM), pengusaha, dan pelaku bisnis transportasi laut.

Pada kesempatan itu, Budi menerima masukan dan keluhan dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang menuangkan keluhannya tersebut adalah perwakilan TKBM yang bernama Sukoco.

Ia mengeluhkan mengenai nasib buruh TKBM yang upahnya diturunkan dari sebelumya Rp 125.000 per unit menjadi Rp 35.000 per unit.

"Sebelum tarif diturunkan, pendapatan kami belum sampai UMR. Sekarang diturunkan lebih (tidak masuk UMR)," ujar Sukoco, Jumat (14/7/2017) pagi.

Oleh karena itu, Sukoco meminta kebijakan dari Menhub agar nasib buruh TKBM dapat diperjuangkan. Menanggapi keluhan tersebut, Budi mengakui permasalahan mengenai TKBM memang dilematis.

"TKBM ini memang dilematis. Kemarin kita tertibkan karena yang untung pengusahanya, tapi buruh tidak untung," tutur Budi.

Oleh karena itu, Budi meminta semua pihak yang berkaitan dengan TKBM dapat menerima semua masukan dan membuat perhitungan yang sesuai. Sehingga, diperoleh besaran upah yang pantas untuk setiap kontainer.

Namun demikian, Budi mengaku pula bahwa upah yang terlalu mahal juga tidak baik bagi pelabuhan di Balikpapan. Pasalnya, ini dapat menurunkan daya saing.

Selain itu, ia juga meminta agar upah yang dikenakan sesuai dengan layanan yang diberikan. Sehingga, para buruh TKBM juga harus memastikan kinerjanya secara riil.

"Di satu tempat dulu sampai Rp 180.000, sekarang silakan dihitung saja. Kalau kemahalan menjadi tidak kompetitif, kita ingin kalau ada bayar ada service," jelas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com