Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wanderlust yang Angkut Sabu 1 Ton Jadi Target Operasi 4 Negara

Kompas.com - 20/07/2017, 13:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kapal Wanderlust yang mengangkut sabu seberat 1 ton tak hanya menjadi target operasi Indonesia.

Namun, juga tiga negara lainnya. Hanya saja, Sri Mulyani tak menjelaskan secara spesifik mengenai negara-negara tersebut.

"Kapal Wanderlust telah menjadi target operasi di 4 negara selama 2 bulan," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, lanjut dia, telah menginstruksikan seluruh aparat terkait untuk bekerja sama menyergap kapal beserta awak kapal Wanderlust.

Tim patroli laut dari Bea Cukai menangkap kapal Wanderlust di perairan Tanjung Berakit. "Alhamdulillah pada akhirnya kami bisa menangkap kapal ini di perairan Indonesia dan juga menangkap barang bawaannya," kata Sri Mulyani.

Tim patroli laut Bea Cukai mengamankan kapal Wanderlust ke gudang tangkapan KPU Bea Cukai Tipe B Batam di Tanjung Uncang.

Kemudian tim patroli laut Bea Cukai juga melakukan penyergapan dan menangkap empat orang awak kapal yang merupakan warga negara Taiwan. Yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li.

Namun Lin Ming Hui tewas ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap. Pihak kepolisian memperkirakan barang bukti sabu sebanyak 1 ton dari China yang diamankan di Anyer, Serang, Banten, setara dengan Rp 2 triliun.

Sabu tersebut diketahui dibawa ke Indonesia melalui jalur laut menggunakan kapal besar dan kemudian dilanjutkan dibawa dengan kapal kecil.

"Diperkirakan nilainya mencapai Rp 2 triliun," kata Kasat Narkoba Polresta Depok Komisaris Putu Kholis, Kamis (13/7/2017).

(Baca: Sri Mulyani Ungkap Upaya Bea Cukai Tangkap Kapal Pengangkut 1 Ton Sabu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com