Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.000 Kontainer Dipindahkan dari Tanjung Priok ke Cikarang

Kompas.com - 12/07/2013, 15:12 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memindahkan kontainer yang sudah lama parkir di Tanjung Priok ke area di luar Tanjung Priok. Hal ini akan menekan masa bongkar muat (dwelling time) kontainer yang lama.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, pemindahan kontainer tersebut merupakan kesepakatan antara otoritas kepelabuhanan dan pengusaha terkait, khususnya yang memiliki kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Jumlah kontainer yang akan dipindahkan ke tempat penampungan di luar Tanjung Priok sekitar 4.000 unit. Sehingga diharapkan ini segera memperlancar mobilitas peti kemas di pelabuhan yang terus meningkat," kata Mahendra dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (12/7/2013).

Mahendra menambahkan, kontainer yang terpaksa dipindah tersebut memiliki waktu parkir di Pelabuhan Tanjung Priok mulai dari 10 hari, bahkan ada yang lebih dari setahun. Keberadaan kontainer lama menjadi kendala kegiatan bongkar muat karena tidak ada ketersediaan lahan parkir untuk kontainer ini.

Untuk hari ini, pemerintah memindahkan 140 kontainer dari Tanjung Priok ke Tempat Penimbunan Pabean  (TPP) Cikarang. Nantinya, bagi kontainer yang belum menerima Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB), kontainer juga akan dipindah ke Cikarang.

"Sementara itu, ribuan kontainer yang sudah memiliki surat-surat diminta untuk keluar dari area pelabuhan atau paling tidak bergeser dari terminal peti kemas Marunda," katanya.

Mahendra mengharapkan, melalui kebijakan ini pemerintah bisa menurunkan ketersediaan daya tampung (yard occupancy ratio/YOR) di Tanjung Priok dari sebelumnya 100 persen menjadi 85 persen.

Di sisi lain, Mahendra juga belum bisa menargetkan persentase keberhasilan dari kebijakan ini terhadap masa bongkar muat (dwelling time). Yang penting, penumpukan kontainer yang membuat Tanjung Priok menjadi seperti gudang ini bisa dikurangi.

"Saya tidak menargetkan dwelling time jadi berapa. Karena yang kita perbaiki proses bisnisnya. Meningkatnya dwelling time ini karena lapangan ini padat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com