Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, Thailand memiliki potensi bisnis yang besar. Jumlah penduduknya 76 juta jiwa, dengan potensi kunjungan wisata per tahun mencapai 36 juta wisatawan. Menangkap peluang pasar tersebut, Lion Group menggandeng mitra lokal, yang bergerak dalam bisnis travel.
Edward mengatakan, untuk pertamanya, maskapai yang nantinya bernama Thai Lion itu akan menggunakan empat pesawat jenis Boeing 737-900ER. "Investasinya enggak banyak, cuma 10 juta dollar AS," kata Edwad, di Batam, Kamis sore (29/8/2013).
Pengadaan empat pesawat jenis Boeing 737-900ER tersebut berasal dari dana Lion Group sendiri. Dengan beroperasinya Thai Lion di Thailand, lanjut Edward, akan berdampak pada promosi pariwisata di Indonesia. "Saya tidak bicara apakah mereka mau terbang ke Indonesia. Tapi nanti akan kita survei setelah mereka (pesawat) sampai sana, ini perusahaan apa Thai Lion. Oh ternyata, Lion ini perusahaan Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, dalam Kongres Diaspora di Jakarta Convention Centre, Senin malam (19/8/2013), Presiden Direktur Lion Grup, Rusdi Kirana, masih enggan buka suara soal besaran investasi untuk Thai Lion. Kala itu, ia hanya berbagi informasi soal rute penerbangan.
Dia menjelaskan, nantinya Thai Lion akan mempunyai rute penerbangan Bangkok - Jakarta, Bangkok - Kuala Lumpur, dan Bangkok - Chiang Mai. Masing-masing dua kali penerbangan sehari.
Edward berharap maskapai ini bisa mulai beroperasi pada 2014. Sebagai informasi, saat ini sudah ada sejumlah maskapai berbiaya murah (LCC atau low cost carrier) yang beroperasi di Thailand. Diantaranya adalah Indonesia Air Asia, dan Nok Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.