Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Soal SDM, Jangan Hanya Berkutat di Makalah

Kompas.com - 17/10/2013, 13:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Presiden Boediono berharap segala ide untuk mengatasi masalah kependudukan di Indonesia jangan hanya berhenti sampai program. Segala program yang sudah ada harus diimplimentasikan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia di masa depan.

"Jangan hanya berkutat di tataran ide, di tataran makalah. Lebih masuk kepada action, mendukung program yang penting bagi bangsa," kata Wapres Boediono saat Seminar Nasional Kependudukan 'Skenario Kependudukan untuk Pembangunan Berkelanjutan' di Kantor BKKBN, Jakarta, Selasa ( 17/10/2013 ).

Wapres memberi contoh langkah yang dilakukan mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan ketika zaman orde baru (alm) Widjojo Nitisastro. Beliau, kata dia, meletakkan masalah kependudukan pada sentral pembangunan. Tidak hanya memasukkan ide kedalam program. Namun, kata Boediono, Widjojo juga menterjemahkan ke aksi kongret.

Boediono berharap pembangunan nasional kedepan kembali difokuskan kepada manusia seperti yang dilakukan pemerintahan orde baru di Repelita awal. Ketika itu, pembangunan ditekankan kepada masalah pokok manusia seperti swasembada pangan, penyediaan papan, kesehatan dasar, pendidikan, program keluarga berencana, program transmigrasi.

Saat ini, Boediono melihat fokus pembangunan makin melebar. Ia memberi contoh program KB yang tidak lagi berjalan efektif. Memang, kata Boediono, semakin maju suatu negara maka tuntutannya semakin banyak.

Namun, Boediono menilai penting dan masih relevan fokus pembangunan kembali kepada manusia. "Harus fokus pada hal fundamental, bagaimana meningkatkan harkat hidup, kualitas manusia," katanya.

Boediono juga berharap ada gerakan masyarakat untuk membantu implementasi dari program kependudukan. "Gerakan masyarakat dinilai paling efektif. Masyarakat harus bergerak," kata Boediono.

Sementara Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, semua pihak terkait perlu mencari solusi untuk mengatasi tersendatnya pencapaian pembangunan di bidang kependudukan. Untuk itu, kata dia, seminar kali ini digelar.

Fasli berharap agar bonus Demografi Indonesia nantinya bisa seperti yang diharapkan. Penduduk usia produktif harus berkualitas, bisa menciptakan pasar kerja, dan terjadi peningkatan jumlah perempuan dalam pasar kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com