Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Melorot ke Level Terendah Lima Bulan

Kompas.com - 13/11/2013, 07:45 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com —
Harga minyak jatuh pada Selasa (12/11/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB), dengan patokan Amerika Serikat mencapai tingkat terendah dalam lima bulan karena ekspektasi bahwa Departemen Energi akan melaporkan kenaikan stok mingguan lainnya.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di New York Mercantile Exchange turun 2,10 dollar AS menjadi ditutup pada 93,04 dollar AS per barrel.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember kehilangan 59 sen menjadi menetap di 105,81 dollar AS per barrel.

Harga minyak New York berada di bawah tekanan menjelang laporan persediaan minyak mentah resmi AS untuk pekan yang berakhir 8 November, yang akan dirilis pada Rabu pagi waktu setempat.

Data resmi yang dirilis pekan lalu menunjukkan persediaan minyak mentah komersial AS naik untuk minggu ketujuh berturut-turut, mencapai 29,8 juta barrel, menunjukkan permintaan lemah di ekonomi terbesar dunia itu.

Robert Yawger dari Mizuho Securities USA juga menunjuk laporan baru dari OPEC yang menunjukkan tidak ada pengenduran dalam pasokan dan peningkatan persediaan global menjadi ke penyangga 58,3 hari sejak 2009, dibandingkan dengan rata-rata 52,1 hari dari pasokan yang dilakukan menjelang krisis keuangan 2008.

Pasar terus mengawasi tanda-tanda terobosan di Barat dalam upaya untuk menghasilkan kesepakatan nuklir dengan Iran yang bisa menyebabkan pencabutan sanksi terhadap Teheran dan melepaskan lebih banyak minyak ke pasar global.

Tetapi, para analis menilai, sampai ada beberapa tanda kemajuan kuat, harga di London akan tetap relatif kuat. "Setelah pembicaraan nuklir dengan Iran yang ditunda tanpa hasil yang telah dicapai pada akhir pekan, jelas bahwa harapan yang dipendam oleh pelaku pasar bahwa pasokan minyak Iran akan segera kembali ke pasar adalah prematur," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

"Terlebih lagi, situasi di Libya terus memberikan sedikit alasan optimisme bahwa produksi minyak negara itu mungkin normal kembali pada masa mendatang," tambahnya .

Di Vienna, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menaikkan perkiraan permintaan minyak global untuk tahun ini karena membaiknya pemulihan ekonomi di negara-negara maju.

Dalam laporan bulanannya, OPEC menaikkan estimasi untuk permintaan tahun ini 400.000 barrel per hari menjadi 89,78 juta barrel per hari—dan mempertahankan perkiraannya di 90,78 juta barrel per hari untuk 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com