Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bankir: Pemilu Selalu Bikin Ekonomi Positif

Kompas.com - 27/11/2013, 14:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo menuturkan sepanjang sejarah pemilihan umum yang digelar di Indonesia, selalu membuat perekonomian tumbuh.

Ia memperkirakan pesta rakyat 2014 mendatang pun bakal membantu menyemarakkan perkonomian. Ia berharap tingginya permintaan domestik di tahun pemilu mendatang bisa sedikit mempersempit defisit transaksi berjalan yang cukup lebar.

"Sebagaimana kita ketahui 2013 akan berakhir, dan permasalahan tahun ini inflasi, serta current account deficit yang lebar. Dari sisi eksternal ada kemungkinan tapering off dari Amerika Serikat yang menyebabkan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan di tahun depan. Tahun depan Indonesia akan merayakan pemilu. Untungnya sejarah membuktikan pemilu menyebabkan ekonomi positif. Pemilu akan menaikkan aktivitas ekonomi," kata Gatot, dalam Kompas 100 CEO, di Jakarta, Rabu (26/11/2013).

Gatot mengungkapkan antara politik dan ekonomi tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Menurutnya, dibutuhkan stabilitas politik untuk pertumbuhan ekonomi yang bagus. Dengan adanya pemilihan umum tahun 2014, ia berharap pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik, meski moderat.

Namun, ia juga memahami jika dampak aktivitas domestik akibat pemilu hanya bersifat sementara. "Untuk itu dibutuhkan hal-hal lain untuk mendorong. Salah satu yang mendasar adalah ketersediaan infrastruktur," sebut Gatot.

Pertumbuhan Indonesia tahun depan memang masih didorong oleh permintaan domestik, di luar pemilu, lantaran didorong pertumbuhan kelas menengah. Namun demikian, ia pun mewanti-wanti adanya jebakan kelas menengah. Jika permintaan dari kelas menengah tidak dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri, yang terjadi adalah banjir impor.

Ketersediaan infrastruktur sangat penting untuk mendukung produksi dalam negeri. "Dukungan infrastruktur dan pertumbuhan industri yang kuat kunci jawabannya. Sayangnya, berdasarkan pengalaman BNI ada kendala yang menghampat percepatan pembangunan infrastruktur,salah satunya adalah ketidakjelasan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)," sebutnya.

RTRW di berbagai daerah, lanjut Gatot sangat tidak jelas. Hal ini membuat sejumlah proyek seperti jalan tol, infrastruktur gas, dan pabrik menjadi terhambat. Ia pun berharap pemerintah pusat dan daerah segera mengurangi ketidakjelasan RTRW. "Tidak mungkin Indonesia tinggal landas, selama ekonomi masih terpusat di Jawa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com