Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Memburuknya Ekonomi, BI Minta Eksportir Lepas Dollar AS

Kompas.com - 03/12/2013, 18:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menyatakan kondisi perekonomian Indonesia bisa memburuk jika rupiah terus melemah. Untuk itu, dia meminta agar eksportir menarik dananya yang ada di luar negeri untuk menahan pelemahan mata uang Indonesia.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan, bank sentral berharap agar para eksportir melepas cadangan dollar AS, sebelum BI kembali mengintervensi pasar.

"Memang saat nilai tuar berada Rp 9.500 per dollar AS, current account kita surplus, sedangkan saat nilai tukar di Rp 11.000-11.500 itu pas. Namun, jika nilai tukar di atas itu, akan terjadi kelangkaan pasokan dollar AS, karena demand untuk impor terus ada. Saat ini para eksportirmenahan pasokan dollar AS-nya," jelasnya.

Terkait pelemahan rupiah yang terjadi, Mirza mengatakan pihaknya tetap memprediksi kondisi akan lebih baik pada akhir bulan. Ini juga disertai prediksi rasio defisit neraca transaksi berjalan terhadap produk domestik bruto (PDB) di bawah 4 persen.

"Yang jelas, neraca perdagangannya sudah menunjukkan hasil yang seperti diharapkan, sudah surplus. Artinya defisit current account di kuartal I kita 4,4 persen dari PDB, kuartal II 3,8 persen, kuartal III antara 3,4 persen-3,5 persen dari PDB," ungkapnya.

Sekedar informasi, rupiah kembali berada pada posisi lemah. Pagi ini kurs rupiah di pasar domestik berada pada level Rp 11.840 per dollar AS. Adapun posisi rupiah di pasar luar negeri juga melemah pada posisi Rp 11.855 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com