Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakrie Life Kesulitan Menjual Aset Tanah

Kompas.com - 27/01/2014, 07:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama lima tahun terakhir, PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) mengaku berjuang keluar dari masalah keuangan yang membelitnya. Bakrie Life mengklaim telah memangkas kewajibannya kepada nasabah dan kini tinggal tersisa Rp 260 miliar.

Sejak gagal bayar pada tahun 2009 lalu, Bakrie Life memiliki kewajiban kepada nasabah sekitar Rp 400 miliar. Manajemen Bakrie Life sudah membayar Rp 70 miliar. Pada perkembangan terakhir, manajemen mendapatkan diskon pembayaran kewajiban.

"Saat ini tunggakan kami tinggal Rp 260 miliar lagi, yang terdiri dari Rp 110 miliar nasabah produk Diamond Investa, dan sisanya Rp 150 miliar produk lain," ungkap Timoer Soetanto, Direktur Bakrie Life , Kamis (23/1/2014) pekan lalu. Selain di Bakrie Life, Timoer menjabat sebagai anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).

Manajemen Bakrie Life berkomitmen menuntaskan kewajibannya kepada para nasabah. "Kami akan menjual aset berupa tanah yang luasnya sekitar 87 hektare di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan," ungkapnya. Namun, Timoer mengaku kesulitan menjual tanah tersebut.

Selain aset tanah, manajemen Bakrie Life mengklaim, masih menyimpan aset simpanan deposito yang mencapai Rp 35 miliar.

Sebelumnya diberitakan, nasabah kembali kecewa kepada Bakrie Life. Untuk kesekian kalinya, jadwal pembayaran kewajiban molor lagi. Martinus, salah seorang nasabah Bakrie Life kesal, lantaran haknya hingga kini tak kunjung diterima (Harian KONTAN, 10 Desember 2013).

Martinus adalah nasabah Bakrie Life yang berinvestasi di produk Diamond Investa. Dana miliknya yang belum dibayar Bakrie Life sebesar Rp 1,6 miliar. Sejatinya, Martinus menerima pembayaran Juli tahun lalu. Namun sampai November 2013, manajemen Bakrie Life tak memenuhi kewajibannya. Hingga awal Desember 2013, pembayaran yang sedianya mengucur kembali meleset. Padahal, Bakrie Life meminta diskon 30 persen dari total kewajiban.

Semula Bakrie harus membayar uang nasabah senilai Rp 260 miliar. Setelah nasabah menyetujui diskon 30 persen, manajemen Bakrie Life hanya membayar kewajiban sekitar Rp 182 miliar.

Selain diskon, disepakati pula Surat Keputusan Bersama (SKB) antara nasabah dan manajemen Bakrie. Menurut SKB tersebut, Bakrie Life harus membayar kewajiban bulan Juli sebesar 50 persen, kemudian pada November membayar 10 persen serta 10 persen lagi dipenuhi pada Desember tahun lalu.

Dumoly Freddy Pardede, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Industri Keuangan Non Bank, pernah bilang OJK masih memantau proses pembayaran klaim Bakrie Life kepada nasabah. (Yuliani Maimuntarsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com