"Investor pasar modal belum sesuai harapan. Investor hanya 0,2 persen dari jumlah penduduk. Ini belum sesuai harapan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/2/2014).
Lebih lanjut, Nurhaida mengatakan kurangnya persentase penduduk Indonesia yang masuk ke pasar modal akibat masih terbatasnya pemahaman masyarakat akan pasar modal. Berdasarkan hasil survei OJK, hanya 4 persen yang telah paham pasar modal.
"Dari 4 persen yang memanfaarkan investasi pasar modal hanya 0,1 persen. Akses kepada pasar modal masih terbatas. Bagaimana mendapatkan fasilitas untuk masuk pasar modal. Selain itu, masyarakat atau investor pasar modal juga bertanya tentang perlindungan konsumen," jelas dia.
Nurhaida mengungkapkan keamanan bertransaksi bagi nasabah sangat penting. Terkait hal ini, OJK telah mencetuskan indentitas individu investor alias Single Investor Identity (SID). "Untuk keamanan pakai SID. Itu acuan data kepemilikan sekuritas," kata Nurhaida.
Nurhaida menjelaskan keamanan nasabah harus dapat dipertahanakan dan berbagai kemudahan untuk nasabah dalam akses harus tersedia.
"Dan peraturan direvisi bagaiamna kita memajukan pasar modal dan mudahkan IPO. Kita lakukan balance dengan perlindungan nasabah. Oleh karena itu balance itu penting, berikan pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.