Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bank Mutiara, Faisal Basri Sindir Bambang Soesatyo

Kompas.com - 02/03/2014, 16:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai cara pandang pemerintah selalu merugi ketika melihat masalah divestasi Bank Mutiara. Salah satu indikasinya adalah harga jual bank eks Century tersebut yang inginnya pemerintah ditawarkan senilai bailout-nya pada 2008 lalu sebesar Rp 6,7 triliun.

Faisal menilai harga jual Bank Mutiara dengan price to book ratio 3,5, hanya sekitar Rp 3,5 triliun. Tahun lalu, terang Faisal, sudah ada 3 bank pemerintah yang berminat membeli saham Bank Mutiara, namun keberatan dengan harganya.

Ia berharap Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak ikut-ikutan merasa rugi jika Bank Mutiara nantinya hanya terjual sekitar harga itu, setelah sebelumnya ia mem-bailout Rp 6,7 triliun, ditambah Rp 1,2 triliun.

"LPS namanya kan asuransi, jadi kalau ada yang sakit ya dia bayar. Kalau Rp 6,7 triliun, jadi mindset-nya masih mindset BamSoes (Bambang Soesatyo) nih. Itu yang agak susah, rugi, rugi, itu..," ujar dia menyindir Bambang Soesatyo, anggota Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century.

Padahal, lanjut Faisal, di luar harga calon pembeli pastinya akan berfikir bahwa Bank Mutiara masih beresiko. Dia menilai, perdebatan pemerintah yang masih mengaitkan dengan persoalan usang, yakni Bank Century, membuat calon pembeli khawatir.

Faisal mengatakan, calon pembeli yang akan membeli sebuah aset, pasti akan memikirkan resiko kerugian, serta adakah kasus hukum yang membelit, di samping harganya. "Anda mau, kalau beli rumah walaupun didiskon itu rumahnya Wawan, nanti disita KPK, kan masih ada sangkut paut hukumnya," kata dia mencontohkan.

"Saya ingin yang bersihlah. Jadi Bank Mutiara masih diangga berisiko, karena dipermasalahkan. Susah nanti pembelinya. Tolong supaya harga Bank Mutiara baik ya jangan digonjang-ganjingin terus," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com