Pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), Janet Yellen, mendongkrak pasar saham namun membuat dollar AS melemah. Setelah hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan lalu mendorong penguatan dollar AS, Riset Samuel Sekuritas Indonesia menilai pidato Yellen pada Senin (31/3/2014) lebih condong pada target pertumbuhan ekonomi.
Indek dollar AS pun melemah pada saat pasar saham justru menguat. Data terbaru Chicago Purchasing Manager Index yang juga lebih rendah dari data sebelumnya juga turut memicu pelemahan dollar AS. Adapun rilis data Manufacturing PMI China ditunggu Selasa pagi ini.
Rupiah diproyeksikan menguat terbawa arus penguatan global, sambil menunggu sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis. Di akhir penutupan perdagangan pekan lalu rupiah menguat bersamaan dengan mata uang Asia lainnya.
Hari ini pelemahan dollar AS masih akan mendorong kenaikan rupiah. Inflasi Maret yang diperkirakan turun sedangkan neraca perdagangan Februari diperkirakan surplus menjadi katalis pula bagi kenaikan mata uang garuda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.