"Siapapun pemerintahan yang baru nanti, kalau tidak menyelesaikan masalah energi kita akan mengalami kesulitan. Impor BBM semakin besar," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara di Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Saat ini subsidi BBM telah mencapai Rp 300 triliun pada tahun 2013. Selain impor BBM yang semakin membesar, ekspor komoditas pun saat ini sedang mengalami penurunan. Di samping itu, harga batu bara juga tertekan karena revolusi shale gas di AS.
"Kalau tidak segera melakukan diversifikasi energi, maka impor BBM akan semakin besar dan akan menimbulkan masalah yang semakin serius dan sulit untuk ditangani," ujar Mirza.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Plt Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto menyebut cadangan minyak Indonesia saat ini mencapai 4 miliar barel. Bila tidak disikapi dengan serius, maka cadangan minyak tersebut akan habis dalam waktu 15 sampai 20 tahun ke depan.
"Subsidi energi pada tahun 2013 mencapai 3,9 persen dari PDB itu cukup tinggi dibandingkan normalnya negara lain. Subsidi energi itu cukup signifikan untuk dikurangi atau dihapus," ujar Andin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.