Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Kompak Sikapi Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri?

Kompas.com - 21/04/2014, 17:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Kementerian BUMN melepas PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) kepada PT Bank Mandiri Tbk direspons berbeda oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.

Hal ini terlihat dari pernyataan Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menganggap rencana akuisisi Bank Mandiri atas Bank BTN tidak dipersiapkan secara matang. Akibatnya, kata dia, muncul protes dari sejumlah kalangan.

"Untuk privatisasi saja dibahas dalam tim privatisasi, dibahas dalam komite, apalagi ini sesuatu yang besar, merger akuisisi, tentu menurut saya dibahas dengan baik," kata Hatta ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Hatta pun mengingatkan, isu akuisisi PT Pertamina (Persero) atas PT PGN beberapa waktu lalu sempat menyeruak, tetapi tidak dikomunikasikan dengan baik. Hasilnya merugikan lantaran saham PGN tercatat sempat lesu.

"Kalau enggak dibahas dengan baik, seperti sekarang ini, BTN-nya protes, serikat pekerja protes, akibatnya sahamnya jatuh, seperti PGN dulu itu. Jadi, jangan grusah-grusuh. Semua itu dibahas dengan baik," tuturnya.

Hatta mengatakan, baru siang ini dia menerima surat perihal akuisisi. Isinya, kata dia, meminta tanggapan soal rencana ini. Dia menambakan, surat tersebut telah didisposisikan ke pihak terkait.

"Melibatkan kementerian teknis BUMN, keuangan, dan Menko Perekonomian. Jadi, saya hanya baru sampai pada meminta (tanggapan) apakah ini masuk dalam kategori harus dibahas dalam komite. Saya berpandangan sementara ini, untuk IPO atau right issue saja yang sahamnya kecil harus dibahas di komite, apalagi untuk urusan yang besar seperti ini. Setidaknya harus dilibatkan Menkeu, semua," papar Hatta.

Sebagai informasi, rencana akuisisi BTN ini mendapat tanggapan sinis dari sejumlah pihak, bahkan pertentangan. Kemarin, karyawan BTN berunjuk rasa menolak akuisisi BTN di kantor pusat BTN, Jakarta.

Mantan Direktur Utama Bank BTN periode 1988-1994 Asmuadji menyayangkan sikap pemerintah. Menurutnya, tidak seharusnya BTN dikorbankan hanya demi ambisi Bank Mandiri. Ia menilai, kalau Bank Mandiri ingin menjadi lebih besar, lakukanlah dengan cara yang wajar.

"Pemerintah berniat membesarkan satu bank dengan cara 'mencaplok' bank yang lain. Kalau mereka (Bank Mandiri) ingin menjadi lebih besar, jangan mengutak-atik BTN," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com