Salah satu kenaikan laba bersih yang dicatatkan AirAsia adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih kurs, di samping juga kredit pajak. Total laba bersih yang dibukukan naik 33 persen year on year menjadi 139,7 juta ringgit (43,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 494 miliar).
Sementara itu, pendapatan relatif stagnan di level 1,3 miliar ringgit yoy lantaran harga rata-rata tiket per pelanggan turun sebesar 9 persen. Namun demikian, volume penumpang naik 4 persen.
Pendiri AisAsia Tony Fernandes mengklaim, rata-rata harga tiket yang dibayar oleh penumpang cenderung naik. "Yang saat ini lebih menguntungkan bagi kami adalah bisnis penerbangan jarak pendek ketimbang penerbangan jarak jauh," ujarnya, Selasa (20/5/2014).
Hingga saat ini AirAsia telah memiliki lebih dari 120 armada Airbus A320, dan menjadi salah satu pembeli terbesar pabrikan asal Eropa tersebut. Diharapkan pada 2026, jumlah armada yang dimiliki maskapai ini mencapai 360 unit pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.