Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 25 Juni, Pakaian Dalam Impor Wajib Label Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 10/06/2014, 14:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Konsumen barang-barang impor khususnya untuk jenis tekstil dan produk tekstil (TPT) akan semakin dilindungi. Pemerintah mulai tanggal 25 Juni 2014 akan melarang impor TPT yang tidak sesuai dengan ketentuan mengenai label Permendag No.10/M-DAG/PER/1/2014 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 67/M-DAG/PER/11/2013 tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang.

“Untuk produk TPT-nya yang masuk Permendag No.67 ini antara lain, benang jahit, pakaian bayi, jersey, sapu tangan, dasi kupu-kupu, cardigan, ski suit, scraff, mantel panjang, pakaian dalam untuk pria, dan pakaian dalam untuk wanita,” ungkap Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Secara total ada 24 item barang jenis TPT yang dimasukkan dalam ketentuan Permendag tersebut. Bayu mengatakan, Permendag No.67 sudah ditandatangani pada 26 November 2013, dan diundangkan pada 24 Desember 2013.

“Oleh karena itu, dalam Permendag disebutkan (sosialisasi) enam bulan setelah diundangkan, maka per 25 Juni 2014, semua produk impor yang termasuk dalam Permendag ini, harus mengikuti ketentuan Permendag No.67,” ujarnya.

Beberapa ketentuan tersebut diantaranya adalah, barang yang diimpor saat memasuki daerah pabean telah dicantumkan label dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, pencantuman label harus bersifat tetap (permanent), seperti berupa emboss, atau label yang secara utuh melekat pada barang.

Bayu mengatakan, untuk barang termasuk TPT yang sudah terlanjut berada dalam daerah pabean Indonesia diberikan batas waktu enam bulan lagi, hingga 26 Desember 2014.

“Termasuk yang di gudang, stok, dan di ritel. Kalau hingga 26 Desember 2014 ada yang belum sesuai ketentuan Permendag No.67 maka harus direcall, ditarik dari peredaran,” kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com