Total pendapatan asuransi jiwa pada kuartal-I 2014 mencapai Rp 38,65 triliun, turun 6,8 persen dibandingkan capaian pada kuartal I-2013 sebesar Rp 41,46 triliun. Total pendapatan premi pada kuartal I 2014 mencapai Rp 25,65 triliun, turun 1,5 persen dibandingkan kuartal I 2013 sebesar Rp 26,05 triliun.
"Industri asuransi jiwa sempat mencatat performa tertinggi pada kuartal I-2013. Namun, penurunan disebabkan adanya volatilitas pasar dan gejolak ekonomi tahun lalu," kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim dalam konferensi pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Indonesia Periode Q1 2014, Rabu (25/6/2014).
Hendrisman menjelaskan, total premi bisnis baru pada kuartal I 2014 mencapai Rp 14,51 triliun, turun 15,5 persen dibadingkan kuartal I 2013 sebesar Rp 17,16 triliun. Selain pasar yang masih bergejolak, kondisi politik Indonesia juga mempengaruhi kinerja industri asuransi jiwa.
"Investor banyak yang masih wait and see terkait hasil pemilihan presiden Juli mendatang. Tahun ini kan memang tahun politik," jelas Hendrisman.
Adapun total premi lanjutan terjadi peningkatan dari Rp 8,88 triliun pada kuartal I-2013 menjadi Rp 11,14 triliun. Hendrisman mengungkapkan peningkatan ini terjadi karena peningkatan kesadaran masyarakat akan asuransi.
"Kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa secara jangka panjang juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini jelas terlihat dari meningkatnya kepercayaan nasabah yang tercermin pada peningkatan total premi lanjutan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.