Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Siap Respons Data Inflasi

Kompas.com - 01/07/2014, 08:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan akan merespons rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, Selasa (1/7/2014). Indeks tampaknya akan bergerak variatif dan mencoba meneruskan penguatan dengan dorongan beli investor asing.

Sentimen negatif datang dari pasar saham AS yang kembali melemah, seiring data ekonomi Paman Sam yang bergerak variatif. Pelemahan dialami indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,15 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,04 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Tiongkok. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,08 persen, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah 0,46 persen. Sementara itu, harga kontrak berjangka (futures) komoditas terapresiasi.

Dari dalam negeri, Riset Mandiri Sekuritas memprediksi inflasi tahunan akan melunak menjadi 6,77 persen dari bulan sebelumnya 7,32 persen. Kondisi itu disebabkan oleh inflasi Juni 2014 yang mencapai 1,02 persen secara bulanan dan didorong oleh kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di sisi lain, neraca perdagangan Mei 2014 diprediksi akan surplus tipis 85 juta dollar AS dari defisit 2 miliar dollar AS pada April 2014. Surplus itu didorong oleh kinerja ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan batu bara yang kemungkinan dapat mengimbangi kegiatan impor yang besar pada Mei 2014.

Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG kemarin diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks konsolidatif dan bergerak tertahan di EMA 50. Hari ini indeks akan bergerak mixed to up coba menguji resistance di 4.889. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.856 dan resistance 4.889.

Sementara riset Bahana Securities, memprediksi IHSG akan bergerak beragam dengan kecenderungan untuk melemah.  IHSG masih bergerak sideways seperti seminggu terakhir dalam rentang 4,840 hingga 4,880.

Pergerakan IHSG akan bergantung kepada beberapa rilis data yang akan diumumkan hari ini, seperti data inflasi dan neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Setelah mengalami window dressing pada akhir perdagangan bulan Juni, kini pergerakan IHSG akan lebih ditentukan oleh data makro yang akan keluar pada hari Selasa 1 Juli 2014, seperti data inflasi dan data neraca perdagangan," tulisnya.

Adapun dari sisi regional, yang akan banyak mempengaruhi IHSG adalah sentiment akan mengarah ke data PMI China. Di samping itu, Bahana Securities memandang dengan semakin dekatnya pemilu ,investor akan cenderung wait and see.

Perdagangan Senin (30/6/2014) IHSG ditutup menguat 33 poin ( 0,7 persen), hingga ditutup di kisaran 4,879, dekat dengan resistance pada kisaran 4,880. Investor asing melakukan pembelian bersih di IHSG sebesar Rp 506 juta dengan penyumbang penguatan terbesar antara lain BBRI, BBCA, TLKM, PGAS, PNBN, BMRI, UNTR and MNCN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com