Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gas SPBG Akan Dinaikkan

Kompas.com - 21/07/2014, 11:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menaikkan harga bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi di luar DKI Jakarta. Cara ini diharapkan mampu merangsang pengusaha swasta agar mau membangun SPBG.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Edy Hermantoro, menyatakan, pihaknya dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah mempertimbangkan kenaikan harga bahan bakar gas (BBG) di SPBG di luar DKI Jakarta. Kementerian ESDM berupaya memacu pembangunan SPBG agar pemakaian bahan bakar minyak berkurang.

"Ada usaha kami untuk naikkan harga, dari Rp 3.100 per liter setara premium menjadi Rp 3.700 per liter setara premium. Ini untuk luar DKI Jakarta. Kenaikan itu supaya tingkat keekonomian pembangunan SPBG masuk," kata Edy, akhir pekan lalu.

Sedangkan untuk di DKI Jakarta tidak ada kenaikan harga karena pembangunan SPBG bertumpu pada Pertamina. Namun, kenaikan harga itu masih akan dikoordinasikan dengan Menko Perekonomian, selanjutnya akan dilaporkan kembali kepada Presiden.

Maklum penetapan harga gas untuk transportasi dengan aturan Peraturan Presiden (Perpres). Menteri ESDM yang akan mengumumkan penetapan harga BBG untuk transportasi ini.

Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi mengapresiasi terhadap rencana pemerintah menaikkan harga gas. Namun Eri menilai harga tersebut belum mencukupi. "Kenaikan harga harusnya bisa lebih tinggi utuk di luar Jakarta," katanya dikutip KONTAN, Minggu (20/7/2014).

Selain itu, Eri berharap Kementerian ESDM tidak hanya memikirkan kenaikan harga gas, tetapi juga harus memikirkan soal pasar dan permintaannya. "Harus digarap sama-sama, jika hanya memikirkan kenaikan harga tapi demand tidak ada, tak menguntungkan," terangnya.

Asal tahu, saat ini perusahaan swasta yang mendirikan SPBG di Jakarta masih terkendala pembeli. Jadi percuma saja jika harga naik namun pembeli tidak ada. "Yang membeli BBG di Jakarta saat ini hanya armada busway," ungkap dia. (Pratama Guitarra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com