Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Rawit Mahal, Petani Masih Rugi

Kompas.com - 21/07/2014, 13:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - H-7 Lebaran, harga cabai rawit merah di pasar tradisional kembali merangkak naik. Di Pasar Klender Jakarta Timur misalnya, harga cabai rawit merah sekitar Rp 20.000 per kilogram.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, meski ada kenaikan, harga cabai rawit merah kini sebetulnya masih di bawah harga referensi pemerintah. Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi cabai rawit merah sebesar Rp 28.000 per kilogram. "Kita juga menginginkan petani cabai bisa hidup lebih layak," katanya kepada wartawan di Pasar Klender, pada Senin (21/7/2014).

Chairul mengatakan, harga di tingkat petani saat ini Rp 3.000 per kilogram. Harga yang diterima petani ini sangat rendah dibanding harga yang harus dibayar oleh konsumen. Kondisi inipun disayangkan oleh Menteri Pertanian, Suswono. "Untuk cabai, utamanya di tingkat petani harganya di bawah BEP. Jadi petani rugi," katanya.

Suswono mengatakan, harga cabai rawit merah di tingkat petani sekitar Rp 3.000 per kilogram. Padahal BEP-nya Rp 6.000 per kilogram.

Ia menambahkan, Kementan dan Kemendag tengah berdiskusi mengenai hal itu. Meski mengaku akan mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut, Suswono juga mengingatkan bahwa anjloknya harga cabai juga disebabkan kesalahan petani sendiri.

"Petani tahun ini ekspektasi berdasarkan tahun lalu di mana harga tinggi. Sehingga rata-rata menanam hingga over supply," kata Suswono.

"Saya kira pelajaran juga bagi petani untuk mengatur bagaimana suplai ini bisa terjaga. Sehingga bisa menguntungkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com