Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dollar AS Palsu Beredar di Indonesia?

Kompas.com - 06/08/2014, 13:27 WIB

TOKYO, KOMPAS.com 
— Meski belum pernah ke Indonesia, Yoshihide Matsumura, CEO Matsumura Engineering Co Ltd, sangat yakin bahwa banyak uang palsu 100 dollar AS di Indonesia, terutama uang 100 dollar AS bergambar Benjamin Franklin (wajah agak besar dibandingkan 100 dollar AS lama) yang baru karena uang palsu tersebut sangat canggih.

"Saya yakin di Indonesia banyak uang palsu 100 dollar AS karena, di negara Asia Tenggara seperti Thai, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja yang telah saya kunjungi, tampaknya banyak uang palsu 100 dollar AS yang baru dan canggih tersebut," kata Yoshihide khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, Rabu (6/8/2014) siang.

Uang 100 dollar AS lama mudah sekali dibedakan, terutama di bagian pita nama Benjamin Franklin serta siku angka 100 bagian kiri bawah. Sementara itu, uang 100 dollar AS terbaru sama seperti asli sehingga sulit sekali dibedakan.

"Kami sudah selidiki semuanya, uang palsu yang baru ini sangat canggih sekali. Perbedaannya ternyata pada tinta yang tak bisa dilihat pakai mata," katanya.

Dia menyelidiki tinta cetak uang palsu. Selanjutnya,  struktur tinta "dibongkar", dan dibuatkan grafik untuk membandingkan antara tinta uang asli dan yang palsu.

"Setelah dibuat grafik, garis merah, uang palsu, ternyata garis grafiknya berbeda agak jauh, dengan garis biru pada uang palsu," paparnya sambil memperlihatkan grafik penemuannya.

"Saya tak pernah memperlihatkan hal ini kepada siapa pun. Khusus hari ini buat Anda, saya perlihatkan data ini, yang memperlihatkan perbedaan uang asli dan palsu, uang palsu yang canggih ini dengan data kami," ceritanya lagi.

Data tinta yang berbeda, bukan kimia tintanya, melainkan struktur kimia pada tinta, membentuk grafik yang berbeda sehingga bisa diketahui jika uang 100 dollar AS terbaru itu ternyata palsu.

"Hal ini telah dikonfirmasi ke FBI di Amerika Serikat dan mereka semua mengakui, bahkan berterima kasih kepada kami yang menemukan perbedaan uang 100 dollar AS baru yang palsu tersebut. Kaget juga pihak keamanan Amerika itu. Dari enam lembar uang palsu terbaru yang saya pegang, satu lembar saya berikan ke pihak Amerika Serikat sebagai contoh mereka mengenai uang 100 dollar AS baru yang palsu tersebut. Mereka terus terang sangat kaget terhadap kecanggihan pemalsuan uang 100 dollar AS baru tersebut," katanya.

Ia mempraktikkan pembuktian itu di sejumlah negara Asia Tenggara yang dikunjunginya, bahkan di bank sentral. Menurut dia, pihak perbankan beberapa negara Asia Tenggara itu cukup kaget dengan penemuan baru tersebut. "Mereka langsung ingin membeli alat detektor saya ini," ujarnya.

Harga alat terbaru untuk detektor itu sekitar Rp 18 juta. Pendeteksian pun dilakukan dengan cara memanjang, bukan melebar, sehingga data yang diperoleh semakin tepat. Pendeteksian terhadap satu lembar uang kertas membutuhkan waktu sekitar 0,5 detik. Ada pula yang mendeteksi 100 lembar sekaligus, dan harganya tentu lebih mahal lagi.

Pencetak uang palsu canggih ini diperkirakan berada di Korea Utara. Pencetakan diperkirakan dilakukan dengan bantuan oknum ahli pencetak uang dari berbagai negara, termasuk orang Jepang dari zaman dulu yang pernah direkrut ke Korea Utara.

Pemalsuan uang bukan hanya dilakukan terhadap dollar AS, melainkan juga pecahan 10.000 yen. Namun karena mata uang internasional paling banyak dipakai, jumlah pemalsuan terbanyak dilakukan terhadap uang 100 dollar AS.

"Yang nominal 50 dollar AS juga ada yang dipalsukan. Jadi, kita harus hati-hati sekali," ujarnya lagi. (Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com