Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Produksi Naik, "Cost Recovery" Naik, Kok Bagi Hasil Turun?

Kompas.com - 22/09/2014, 15:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mempertanyakan bagi hasil (share) penerimaan dari operasi minyak bumi dan gas yang diperoleh pemerintah, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015.

Dengan target produksi atau lifting minyak bumi sebesar 900 MBOPD dan lifting minyak sebanyak 1.248 MBOEPD, share yang menjadi bagian pemerintah hanya 52 persen.

Anggota Banggar DPR RI, Dolfi OFP menuturkan padahal dengan target produksi minyak dan gas bumi yang lebih rendah yakni dalam APBN Perubahan 2014, share yang menjadi bagian pemerintah mencapai 54 persen.

"Apa alasannya bagian Indonesia menjadi lebih kecil, kenapa tidak minimal disamakan saja bagiannya dengan tahun lalu?" kata dia dalam sidang Banggar, di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Anggota Banggar lainnya, Jhonny Allen juga menyayangkan bagian negara yang lebih rendah, padahal biaya operasi minyak dan gas bumi yang ditagihkan kepada negara (cost recovery) diusulkan lebih tinggi.

Dalam Nota keuangan cost recovery diusulkan 16,5 miliar dollar AS, sementara dalam revisi asumsi diusulkan jadi 17,8 miliar dollar AS. Dalam APBN Perubahan 2014 cost recovery sebesar 15 triliun miliar dollar AS. "Selama ini tidak ada penjelasan mengenai plus-minusnya cost recovery dengan plus-minusnya lifting," kata Jhonny.

"Kalau saya lulusan SD, tidak usah produksinya naik, tapi bagian pemerintah tetap," lanjut Jhonny.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SKK Migas, Johanes Widjonarko menjelaskan, bagi hasil yang menjadi bagian pemerintah kemungkinan setiap tahun berbeda-beda. Dalam Nota Keuangan, produksi dipatok 845 MBOPD disebabkan ada unsur beroperasinya blok Cepu. "Sehingga akan menjadi beban biaya operasi," terang Widjonarko.

Selain itu, ada unsur cost depreciation yang cukup besar. Sehingga tentu, kata dia, ada bagian dari bagi hasil milik pemerintah yang turun. "Sehingga bisa saja jadi kurang (share-nya), karena berproduksinya suatu kontrak, menjadi beban," kata Widjonarko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com