Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober, Kondisi Industri Jasa Keuangan Masih Normal

Kompas.com - 16/10/2014, 19:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai perkembangan dan profil risiko di industri jasa keuangan Indonesia hingga awal Oktober 2014 secara umum berada dalam kondisi normal, meski ada kekhawatiran pengaruh normalisasi moneter The Fed.

"Kondisi perbankan, permodalan dan intermediasi perbankan menunjukkan perkembangan positif, kinerja rentabilitas dan efisiensi perbankan tergolong baik," kata Lucky Hadibrata, Deputi Komisioner Manajemen Strategis OJK, dalam paparan Kamis (16/10/2014).

Hal itu tecermin dari permodalan yang masih tergolong tinggi, CAR pada level 19,52 persen dan didominasi komponen modal inti (Tier 1), rentabilitas relatif stabil tercermin dari ROA dan NIM yang relatif stabil per Agustus 2014 masing-masing sebesar 2,9 persen dan 4,2 persen, efisiensi relatif stabil tecermin dari rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) yang relatif tidak berubah yakni 76,4 persen.

Sementara itu, kondisi di pasar saham selama September mengalami volatilitas yang cukup tinggi. Di tengah fluktuasi di pasar saham, NAB reksa dana masih menguat, didukung oleh net subscription yang cukup besar.

NAB reksa dana pada September meningkat Rp 3,39 triliun atau 1,58 persen. Sehingga, secara total menjadi Rp 217,73 triliun. "Net subscription terbesar dialami oleh reksa dana pasar uang Rp 1,81 triliun, sedangkan reksa dana saham membukukan net redemption Rp 175 miliar. Namun, pada akhir minggu tercatat net subscription yang cukup tinggi," jelas Lucky.

Di sisi lain, investasi dana pensiun dan asuransi per Agustus 2014 menunjukkan peningkatan sejalan dengan tren penguatan pasar pada bulan tersebut. Nilai investasi dana pensiun tercatat sebesar Rp 173 triliun meningkat sebesar 1,38 persen dibanding posisi Juli 2014.

Nilai investasi asuransi tercatat sebesar Rp 605,05 triliun, meningkat 2,91 persen dibandingkan dengan posisi Juli.

Lucky menambahkan, pertumbuhan piutang pembiayaan melambat, aset perusahaan pembiayaan per Agustus meningkat 8,46 persen (yoy) menjadi Rp 412,46 triliun dan piutang pembiayaan meningkat 8,54 persen (yoy) menjadi Rp 363,48 triliun.

Sementara itu, risiko likuiditas pada perbankan tergolong relatif rendah. Rasio LDR sedikit menurun, namun masih sempat terdapat potensi resiko likuiditas sejalan dengan ketergantungan terhadap pendanaan non-inti serta rasio deposan inti yang masih cukup tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com