Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Segera Naikkan Harga BBM Setelah Pelantikan

Kompas.com - 20/10/2014, 07:07 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla akan segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tak lama setelah pelantikannya. Kebijakan tak populer itu terpaksa diambil demi meringankan beban keuangan negara dan mengalihkan subsidi pada target yang lebih tepat.

"Kalau Anda ingin tahu, subsidi untuk BBM itu sekitar Rp 1 triliun setiap hari. Jika kita terlambat menaikkan harga BBM, maka ada Rp 1 triliun uang rakyat yang terbuang setiap hari," kata Jusuf Kalla, di kediaman pribadinya, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2014) pagi.

Pria yang akrab disapa JK itu melanjutkan, besarnya anggaran untuk subsidi BBM terbukti jelas tak membawa manfaat yang berkeadilan. Ia sebutkan, 70 persen penikmat subsidi BBM adalah masyarakat yang secara ekonomi relatif telah mapan.

"Makin cepat (harga BBM) naik, makin menghemat, minimal Rp 1 triliun perhari. Bisa saja bulan depan (harga BBM dinaikkan)," ujarnya.

Saat ditanya besaran harga kenaikan BBM tersebut, JK belum mau menjawabnya secara gamblang. Tapi ia pastikan, kenaikan BBM harus menyehatkan keuangan negara.

Sebagai pengganti subsidi BBM, kata JK, pemerintah akan mengalokasikan subsidi ke sektor lain dan memberikan bantuan langsung berupa uang tunai selama periode tertentu.

Bantuan uang tunai diberikan untuk meredam gejolak, khususnya pada masyarakat ekonomi rendah yang akan terkena dampaknya. "Apapun namanya, kompensasi untuk rakyat harus ada. Modelnya bantuan uang langsung," ucapnya.

baca juga: Saran untuk Jokowi Agar Popularitasnya Tidak Hilang Saat Naikkan Harga BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com