Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiongkok Jadi Negara Tujuan Ketiga di Dunia Para Ekspatriat

Kompas.com - 27/10/2014, 10:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


HONGKONG, KOMPAS.com
–  Tiongkok menjadi tujuan utama ketiga di dunia yang dipilih para ekspatriat sebagai tempat bekerja. Adapun peringkat negara yang menjadi tujuan pertama  para warga asing adalah Swiss, kemudian Singapura di peringkat dua.

Biaya hidup yang lebih rendah dengan tawaran gaji yang tinggi, menjadi daya dorong para ekspatriat ke negeri tirai bambu ini. Demikian hasil survei yang dilakukan oleh HSBC bank.

“Tiongkok adalah tempat terbaik bagi ekspatriat yang ingin membuat uang mereka lebih bernilai. 76 persen ekspatriat di negara ini mengalami pertumbuhan daya beli, setelah mereka tinggal di Tiongkok,” sebut survei tersebut, dikutip dari CNNMoney, Sabtu (25/10/2014).

Kebanyakan ekspatriat pindah ke Tiongkok lantaran prospek pekerjaan yang lebih baik, serta gaji tinggi. Sekitar seperempat ekspatriat memperoleh gaji lebih dari 300.000 dollar AS dalam setahun, proporsi tertinggi dibanding negara manapun.

Yang menarik, popularitas Tiongkok sebagai negara tujuan para ekspatriat kontras dengan keinginan orang-orang kaya Tiongkok untuk bermigrasi ke luar negeri, untuk mendapatkan kualitas hidup lebih baik.

Sebuah survei Barclays bulan lalu melaporkan, 47 persen dari responden Tiongkok berencana pindah ke luar negeri, dalam lima tahun ke depan. Permintaan visa imigran dari Tiongkok membanjir ke Amerika Serikat dan Kanada. Bahkan, lantaran permintaan yang begitu tinggi, Kanada menutup program imigrasi awal tahun ini.  Sementara itu, Amerika Serikat melaporkan pada Agustus lalu mereka kehabisan visa imigrasi untuk Tiongkok.

Para ahli mengatakan, warga Tiongkok tersebut mencari masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak mereka. Mereka ingin menghindari polusi berat, serta menemukan perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik.

Adapun, Swiss menjadi puncak tujuan para ekspatriat didorong kombinasi faktor pendapatan yang tinggi serta pemandangan gunung yang indah. Tak hanya itu, kualitas pendidikan di Swiss, juga sangat bagus.

Sementara itu, Singapura yang menduduki peringkat kedua, menawarkan lingkungan multikultural, termasuk kekayaan kuliner, walaupun menuntut biaya hidup yang lebih tinggi.

Survei ini dilakukan HSBC dan perusahaan riset pihak ketiga YouGov terhadap hampir 9.300 ekspatriat di lebih dari 100 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com